PGN: Batam siap menjadi kota gas di 2018
Infrastruktur gas di kota itu disebut sudah memadai dibanding daerah lain di Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) menilai Kota Batam, Kepulauan Riau siap menjadi kota gas pada 2018. Sebab, infrastruktur gas di kota itu sudah memadai dibanding daerah lain di Indonesia.
"Batam sudah siap secara infrastruktur, sudah ada jaringan dari ujung ke ujung sepanjang 143 Km," kata Kepala Sales Area PGN Batam Amin Hidayat di Batam, seperti dilansir Antara, Rabu (22/6).
Selain itu, PGN masih tengah membangun jaringan pipa gas. Maka dari itu, pihaknya optimistis jaringan gas bisa menjangkau seluruh pulau utama pada 2018.
Saat ini, jaringan pipa masih di jalur utama, namun siap untuk diperpanjang hingga ke perumahan, komersil, industri dan sosial di sepanjang jalur.
Di Batam, gas bumi digunakan untuk segala kebutuhan bahan bakar, mulai dari keperluan rumah tangga, industri, pembangkit listrik, hingga sebagai bahan bakar kendaraan. "Batam di semua segmen," kata dia.
Di tempat yang sama, Humas PGN Batam, Riza Buana menyatakan optimistis Batam Kota Gas dapat terwujud karena mendapat dukungan dari pemerintah kota.
"Wakil Wali Kota Amsakar Achmad adalah mantan Kepala Dinas Perindag Energi Sumber Daya Mineral, yang dulu membidangi perizinan pembangunan jaringan gas. Jadi dia mendukung betul," tutur Riza Buana.
Pemkot juga memberikan masukan kepada PGN mengenai daerah yang perlu mendapatkan jaringan gas baru.
Sementara itu, PGN baru saja menyelesaikan proyek jaringan pipa gas bumi sepanjang 18,3 Km Kota Batam dan siap memasok bahan bakar ramah lingkungan itu ke masyarakat. Proyek pipa gas yang berada di kawasan bisnis sepanjang 18,3 Km akan menyalurkan gas bumi ke wilayah Nagoya, Lubuk Baja, dan Jodoh di Batam.
Dengan adanya tambahan proyek pipa gas di Nagoya, jumlah pipa distribusi gas bumi di Batam menjadi 141,3 Km.
Baca juga:
Proyek pipa gas bumi sepanjang 18,3 km di Batam rampung
Holding BUMN energi berdampak buruk bagi neraca keuangan PGN
K-BUMN: Pengalihan aset PGN ke Pertamina tak perlu persetujuan DPR
PGN perluas penyaluran BBG di Bandung
Ini kata bos BEI terkait rencana Pertamina 'caplok' saham PGN
BPK: Pembentukan holding BUMN malah hilangkan pengawasan DPR
Perkuat bahan bakar industri, PGN perluas jargas di Jatim
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan kelancaran pembangunan Terminal LPG di Bima dan Kupang? Langkah ini merupakan lanjutan dari kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Kejaksaan dalam memastikan kelancaran Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2020 lalu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Pertamina Patra Niaga saat ini mengenban tugas dan amanah menjaga ketahanan dan menyalurkan energi diseluruh negeri, salah satunya lewat hadirnya terminal LPG di wilayah Indonesia Timur.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga perlu mengawal pembangunan Terminal LPG di Bima dan Kupang? Terminal LPG Bima dan Kupang akan mendukung terwujudnya availability, accessibility, dan affordability energi khususnya LPG di wilayah NTB dan NTT. Penyelesaian PSN ini menjadi penting karena besarnya manfaat ketersediaan energi yang berkeadilan bagi masyarakat bahkan sampai pelosok.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.