PGN segera bangun jalur pipa gas Panaran ke Tanjung Uncang Batam
Proyek pipa gas berdiameter 16 inchi ini ditargetkan selesai dan bisa dioperasikan pada triwulan pertama 2014.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada April mendatang akan memulai tahapan kontruksi pembangunan jaringan pipa gas dari Panaran - Tanjung Uncang Pipeline Project (CP-8) di Batam, Kepulauan Riau. Proyek infrastruktur gas senilai Rp 183 miliar ini dibangun sebagai antisipasi pasokan gas dari Premier Oil melalui kesepakatan antara PLN dan Universal Batam Energy.
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusuf menjelaskan penandatanganan kontrak jasa konstruksi pipa gas Panaran-Tanjung Uncang sepanjang 18 km telah dilakukan dengan Krakatau Engineering pada bulan Februari 2013. Lingkup pekerjaan meliputi kegiatan engineering, procurement (pengadaan) dan konstruksi.
"Proyek pipa gas berdiameter 16 inchi ini kami targetkan selesai dan bisa dioperasikan pada triwulan pertama 2014," kata Heri dalam siaran pers yang diterima merdeka.com di Jakarta, Minggu (10/3).
Dia mengatakan seluruh kelengkapan proyek seperti pipa sudah siap dikirim ke Batam untuk segera dilaksanakan konstruksi. Pipa baja yang akan digunakan dalam proyek ini diproduksi PT Krakatau Heavy Industries dan PT Steel Pipe Industries of Indonesia.
Pembangunan pipa Panaran -Tanjung Uncang merupakan bagian perseroan meningkatkan infrastruktur gas di Indonesia. Langkah dilakukan untuk membangun sinergi dalam rantai pengelolaan gas bumi dalam negeri yang melibatkan tiga unsur yaitu, pasokan, infrastruktur dan pasar.
"Pembangunan pipa gas Panaran-Tanjung Uncang ini merupakan bentuk dukungan nyata PGN terhadap penyerapan alokasi gas domestik untuk wilayah Batam," ungkapnya.
Selain proyek pipa gas Panaran-Tanjung Uncang, PGN kini tengah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur gas di sejumlah wilayah di Indonesia. Misalnya proyek Floating Storage Regasification Unit (FSRU) senilai USD 300 juta di Lampung, up grading Stasiun Gas Muara Bekasi dan merencanakan pembangunan stasiun kompressor untuk meningkatkan kapasitas pipa SSWJ sebagai antisipasi masuknya gas LNG dari Lampung.
Khusus mengenai upgrading stasiun gas Muara Bekasi, progres pekerjaannya disesuaikan dengan tahapan pekerjaan proyek FSRU Lampung karena upgrading tersebut diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pipa SSWJ agar dapat mengalirkan gas LNG dari FSRU Lampung.