PLN kebut listriki desa-desa di Papua dan Papua Barat
Salah satu wujud nyata pelistrikan desa yang dilakukan oleh PLN di Bumi Cendrawasih, yakni keberhasilan PLN dalam melistriki desa di 191 desa di mana 74 desa di antaranya akan diresmikan tanggal 20 Desember 2017 mendatang oleh Presiden RI Joko Widodo.
Kondisi geografis yang sulit, terdiri dari pegunungan, perbukitan dan lembah yang curam serta cuaca ekstrem baik panas, kering dan hujan hingga sejumlah permasalahan sosial tidak membuat gentar PLN untuk melistriki desa-desa terpencil di kawasan Papua dan Papua Barat. Di sini para petugas lapangan menjadi garda terdepan untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik sampai rumah warga.
Salah satu wujud nyata pelistrikan desa yang dilakukan oleh PLN di Bumi Cendrawasih, yakni keberhasilan PLN dalam melistriki desa di 191 desa di mana 74 desa di antaranya akan diresmikan tanggal 20 Desember 2017 mendatang oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal ini sebagai kado istimewa bagi warga di desa pedalaman Papua dan Papua Barat dari PLN.
Khusus untuk Nabire, pada bulan Desember ini akan ada dua desa yang dilistriki PLN, yakni Bomopay dan Parauto yang terletak di Distrik Yaro. Kedua desa ini akan mendapatkan suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire kapasitas 20 MW.
-
Bagaimana PLN berencana mengembangkan bisnis di Tanzania? Kami akan bekerja sama dalam pengembangan ekosistem sektor kelistrikan di Tanzania. TANESCO juga melihat transformasi bisnis yang PLN lakukan dan transformasi tersebut hendak diadaptasi oleh mereka di Tanzania.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa yang dilakukan PNM untuk nasabahnya? Kegiatan pemberangkatan Ibadah Umroh ini juga diberikan kepada 233 orang terdiri dari karyawan, nasabah, dan keluarga yang telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Bagaimana PLBN Entikong dibangun? PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan pelaksana konstruksi yang dipercaya pemerintah untuk melakukan perombakan total Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai proyek Rp152,49 miliar.
-
Apa itu PLBN Entikong? Ya, bangunan tersebut adalah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia-Malaysia.
PLN di Papua Barat ©2017 Merdeka.com
Desa Bomopay berjarak 60 km dari pusat kota Nabire, dengan 63 kepala keluarga yang berlatar belakang penduduk sebagai petani. Untuk memasok kelistrikan di desa tersebut PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 3,25 kms, selain itu PLN juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1 kms dan gardu 50 kVA.
Sementara itu, Desa Parauto berjarak 66 km dari pusat kota Nabire, dengan 48 kepala keluarga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Untuk menyalurkan listrik ke rumah warga, PLN telah membangun JTM 6,25 kms, JTR 0,9 kms dan gardu 25 kVA.
"Banyak tantangan yang kami hadapi dalam pemasangan listrik di desa-desa terutama pedalaman Papua dan Papua Barat, diantaranya mobilisasi alat karena medan yang sangat berat, ada juga beberapa masalah sosial yang harus kami hadapi, namun senyum puas warga yang akhirnya bisa menerima listrik menjadi kebahagiaan kami dan memacu kami untuk terus melistriki desa-desa lainnya," ungkap Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik, di Nabire.
Rofik melanjutkan untuk 74 desa total investasi yang dilakukan PLN sebanyak Rp 150 Milyar dengan jumlah kepala keluarga yang rumahnya sudah tersambung di 74 desa tersebut sebanyak 1.040 kepala keluarga. Sedangkan, potensi pelanggan yang belum tersambung 2.700 kepala keluarga. Untuk melistriki satu kepala keluarga membutuhkan biaya Rp 150 juta karena hal ini disebabkan beratnya geografis desa yang akan dilistriki.
Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik.
PLN di Papua Barat ©2017 Merdeka.com
Dalam dua tahun terakhir, PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persen pada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada tahun 2017. Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, Rasio Elektrifikasi meningkat dari 82,7 persen menjadi 91,76 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 33,23 persen pada tahun 2015 menjadi 54,47 persen pada tahun 2017.
Dalam penyusunan Roadmap Papua terang mengacu pada data Potensi Desa (PODES) yang diterima dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM dan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data PODES tersebut jumlah desa di Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum berlistrik pada tahun 2016 sebanyak 2.376 desa.
Dari 2.376 desa tersebut, 1.941 desa akan dilistriki secara pra-elektrifikasi oleh Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM menggunakan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), sehingga desa yang harus dilistriki PLN sampai dengan tahun 2018 sebanyak 435 desa.