PLN mulai kerjakan proyek jaringan listrik bawah tanah di Solo
Tahap awal, PLN akan mengerjakan proyek di Jalan Gatot Subroto, dari simpang empat Ngarsapura hingga simpang empat Singosaren, sepanjang sepanjang 440 meter.
PT Perusahaan Listik Negara (PLN) Area Surakarta mulai mengerjakan proyek jaringan listrik bawah tanah di sejumlah jalan protokol Kota Solo. Tahap awal, PLN akan mengerjakan proyek di Jalan Gatot Subroto, dari simpang empat Ngarsapura hingga simpang empat Singosaren, sepanjang sepanjang 440 meter.
Kemudian pada tahap berikutnya akan dikerjakan di Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Adi Sucipto. Di Jalan Selamet Riyadi akan dikerjakan sepanjang 5,841 Km, yakni dari patung batik Kleco hingga patung Slamet Riyadi Gladag. Sedangkan untuk Jalan Adi Sucipto sepanjang 3,613 km, mulai dari Gapura Makutha hingga patung obor Manahan.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
"Pengerjaan kami mulai dari Jalan Gatot Subroto, karena itu jalan kota/kabupaten, sehingga izin cukup dari Pemkot. Sementara Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Adi Sucipto, kami masih menunggu turunnya izin dari Bina Marga Provinsi. Keduanya merupakan jalan negara dan jalan provinsi. Izin ke Balai Besar Sungai, juga sudah diurus," ujar Manager Area PT PLN area Surakarta Leonardus Buntoro, Kamis (30/3).
PLN dibantu Pemkot Solo saat ini tengah mengurus izin ke Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sebab, di ruas jalan Slamet Riyadi yang digunakan untuk menanam kabel tegangan menengah terdapat jalur kereta api.
"Kementerian sudah meninjau lokasi proyek. Kami siap melengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin," ungkapnya.
Di Jalan Gatot Subroto, kata dia, kabel tegangan menengah sepanjang 440 meter akan ditanam di bawah. Selain itu, juga akan dibangun dua gardu distribusi di bagian barat sebagai pengganti 12 travo di atas tiang listrik.
Guna memudahkan distribusi ke rumah rumah warga, perkantoran, atau pusat perbelanjaan, akan dibuatkan box panel atau PHB di delapan titik, masing-masing empat titik di bagian barat maupun timur.
Sementara itu di Jalan Selamet Riyadi, tidak semua kabel ditanam bawah tanah. Yang ditanam hanya kabel jaringan tegangan menengah, sedang untuk kabel jaringan tegangan rendah tetap melintang di udara. Namun, kabel tegangan rendah itu seluruhnya akan dibungkus, sehingga lebih aman.
"Selama ini, baik kabel jaringan tegangan rendah maupun jaringan tegangan menengah yang melintang di udara dalam kondisi terbuka tanpa pembungkus. Jadi kalau ada dahan atau ranting pohon yang menjulang dan menyentuh, aliran listrik akan terganggu dan kadang-kadang padam," jelasnya.
Nantinya, petugas tidak harus sering-sering memotong dahan yang menjulang. Dengan ditanamnya kabel jaringan tegangan menengah dan dibungkusnya kabel jaringan tegangan rendah yang melintang di udara maka kondisinya menjadi aman. Pohon-pohan yang ada di sepanjang jalan tetap bisa tumbuh ke atas, sehingga lingkungan tetap terlihat asri.
Demikian juga di Jalan Adi Sucipto sepanjang 3,613 Km. Kabel yang ditanam hanya jaringan tegangan menengah, sedang kabel jaringan tegangan rendah masih melintang di udara tapi dibungkus. Di Jalan Slamet Riyadi akan dibangun 15 gardu distribusi sebagai pengganti 72 trsavo, sedang di Jalan Gatot Subroto 16. gardu.
Baca juga:
Kurangi jumlah padam listrik, PLN mulai bangun Gardu Induk Mentok
PLN harap pembiayaan PLTU Jawa-4 beres 31 Maret 2017
Tahun ini, biaya penyediaan listrik PLN menurun
Tingkatkan listrik di Ambon, PLN datangkan kapal pembangkit listrik
Kapal listrik dari Turki datang, PLN jamin pasokan listrik Ambon