PLN: Permintaan Gas untuk PLTG Bakal Terus Naik Hingga 2030
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi menyebutkan, konsumsi gas untuk Pembangkit listrik akan meningkat dari 364 Tera British Thermal Unit (TBTU) menjadi 546 TBTU di 2030.
PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) mencatat bahwa konsumsi gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan terus naik hingga 2030. Perhitungan itu disusun dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi menyebutkan, konsumsi gas untuk Pembangkit listrik akan meningkat dari 364 Tera British Thermal Unit (TBTU) menjadi 546 TBTU di 2030.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
"Pembangkit listrik berbahan bakar gas bertindak sebagai pembawa beban medium dan peak, serta menjaga pasokan yang andal ke pelanggan prioritas," ujar dia dalam The 45th IPA Convention & Exhibition, Kamis (2/9).
Namun begitu, dia mengakui jika konsumsi gas untuk pembangkit listrik saat ini memang masih lebih rendah dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang disusun per 2017. Itu terjadi karena beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak sebesar yang diharapkan dan pandemi Covid-19.
"Kita berhadapan dengan penurunan permintaan gas sejak penyusunan RUEN untuk 10 tahun ke depan. Sebelum 2021, kita merasakan pertumbuhan ekonomi baik, namun hancur akibat Covid-19," paparnya.
Haryadi menyatakan, ada sejumlah tantangan dalam pemanfaatan gas, khususnya untuk permintaan gas bagi pembangkit listrik di daerah terisolasi yang cenderung tidak besar.
Salah satu program yang disiapkan PLN yakni penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi berbasis gas. Pada umumnya PLTD tersebut berlokasi di kawasan yang terisolasi dari sistem.
"Itu sudah kita masukan dalam RUPTL sampai 2030, di mana perencanaan gas berbasis pada jaringan power system dan permintaan," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
5.813 Pelanggan PLN Disjaya Nikmati Promo Tambah Daya, Terbanyak di Jakarta Timur
Pengembangan PLTS Atap Berpotensi Bikin PLN Kehilangan Pendapatan Rp5,7 T
Komponen 11 LS Board Milik PLN di Pekanbaru Dicuri, Pasokan Listrik Terganggu
PLN Pasok 171.000 VA Tol Layang Pulo Gebang-Kelapa Gading
Telan Biaya Rp9,7 Miliar, Desa di Tapanuli Utara Kini Bisa Nikmati Listrik 24 Jam