Pos Indonesia Beberkan Persaingan Ketat Bisnis Logistik Selama Pandemi
Presiden Direktur PT Pos Indonesia, Faizal Djoemadi mengatakan, bisnis pengantaran logistik selama pandemi Covid-19 berkembang pesat. Setidaknya sudah ada 500-an perusahaan jasa pengiriman barang yang beroperasi secara nasional, regional dan lokal.
Presiden Direktur PT Pos Indonesia, Faizal Djoemadi mengatakan, bisnis pengantaran logistik selama pandemi Covid-19 berkembang pesat. Setidaknya sudah ada 500-an perusahaan jasa pengiriman barang yang beroperasi secara nasional, regional dan lokal.
"Saat ini ada 500-an pemain yang ada di regional dan nasional. Bahkan ada juga yang bermain di tingkat lokal, misalnya hanya antar satu kota atau kabupaten saja," kata Faizal dalam Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021, Jakarta, Rabu (28/7).
-
Bagaimana PO Bus ALS melayani pengiriman paket? Layani Pengiriman Paket Dengan melayani rute hingga ke Pulau Jawa, ALS pun melihat peluang dengan melayani jasa pengiriman ekspedisi. Maka dari itu, tak heran jika kita melihat bus ALS dengan banyak barang-barang di bagian atas bodi yang berisikan paket-paket ke berbagai kota.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam pendistribusian logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki. Diakui, salah satu kabupaten di Papua yang alokasi untuk distribusi logistik tertinggi adalah Kabupaten Mamberamo Raya yang mencapai Rp10 miliar, karena selain untuk carter atau sewa pesawat atau heli, juga perahu motor dan harus dipikul dengan berjalan kaki selama sekitar tiga hari.
-
Mengapa PO Bus ALS memulai bisnis pengiriman paket? Layani Pengiriman Paket Dengan melayani rute hingga ke Pulau Jawa, ALS pun melihat peluang dengan melayani jasa pengiriman ekspedisi. Maka dari itu, tak heran jika kita melihat bus ALS dengan banyak barang-barang di bagian atas bodi yang berisikan paket-paket ke berbagai kota.
-
Apa fungsi utama kantor pos di Batavia? Kantor pos ini dahulu jadi tempat perputaran informasi tentang kondisi seluruh wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.
-
Kenapa PO Bandung Express bertahan di tengah persaingan? Hebatnya, perusahaan bus yang satu ini masih bertahan dan masih terus diminati oleh masyarakat sebagai moda transportasi darat.
-
Dari mana BULOG mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia? “Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, tambah Tomi.
Menjamurnya bisnis ini membuat persaingan menjadi lebih kompetitif. Mereka pun berlomba dalam memberikan layanan terbaik dan berusaha tepat waktu agar pelanggan tidak kecewa. Mereka pun terbagi berbagai kategori sesuai dengan pelayanan yang ditawarkan.
"Akhirnya makin kompetitif dengan banyaknya pemain. Ada yang kasih layanan pengiriman barang kurang dari 3 jam, satu hari sampai hingga yang tiba 2-7 hari kemudian," kata dia.
Layanan pengiriman kurang dari 3 jam menjadi yang paling diminati. Khususnya untuk pengiriman produk farmasi, sejalan dengan banyaknya masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Begitu juga dengan layanan pengiriman barang 12 jam atau same day dan next day. Dua layanan ini banyak diminati untuk pengiriman makanan atau produk yang harus cepat sampai.
"Makanya sekarang layanan akurasi waktu ini harus sesuai dengan yang dijanjikan. Ketepatan waktu sangat penting," kata dia.
Apalagi hasil survei yang dilakukan Inventure dan Alvara Research Center menunjukkan, masyarakat tidak lagi mementingkan brand perusahaan dan harga ongkos kirim. Mereka lebih memilih ketepatan waktu jasa pengiriman layanan tanpa melihat brand perusahaannya.
"Terkait brand, brand ini tidak penting, hanya beberapa brand yang dilihat pelanggan sesuai kepentinganya," kata dia.
Terlebih saat ini penjualan produk kata Faizal lebih tinggi menggunakan sosial media ketimbang platform digital. Sehingga pelanggan bisa memilih sendiri produk jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
"Sekarang justru dari riset saya ini terjadi pergeseran, sosmed ini lebih tinggi penjualannya dari marketplace. Di sosmed pedagang punya keleluasaan memilih kurir, kalau marketplace sudah ditentukan," tandasnya.
Baca juga:
Perusahaan J&T Express Raih Penghargaan Indonesia Most Engage Delivery Service Brand
INACA Nilai Bisnis Kargo Selamatkan Garuda Indonesia Saat Pandemi Covid-19
Sidak Bandara, Menhub Ingin Pasokan Kebutuhan Aman Selama PPKM Darurat
Bisnis Kargo Garuda Indonesia Tumbuh 35 Persen
Terkuak, Ini 3 Penyebab Susahnya Cari Kontainer di Indonesia
Kapal Raksasa Ever Given yang Terjepit di Terusan Suez Kembali Berlayar