Peran Kantor Pos Pertama Indonesia di Kota Tua Jakarta, Dulu Dipakai untuk Memantau Wilayah Jajahan
Kantor pos ini dahulu jadi tempat perputaran informasi tentang kondisi seluruh wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.
Kantor pos ini dahulu jadi tempat perputaran informasi tentang kondisi seluruh wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.
Peran Kantor Pos Pertama Indonesia di Kota Tua Jakarta, Dulu Dipakai untuk Memantau Wilayah Jajahan
Bangunan kantor Pos di kawasan Jalan Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, menyimpan kisah masa silam era kolonial. Di masa itu, bangunan bergaya art deco ini menjadi pusat informasi bagi pemerintahan Belanda.
Kantor pos ini dimanfaatkan pemerintah kolonial untuk memantau wilayah jajahan yang luas dari ujung timur sampai ujung barang wilayah nusantara. Itulah mengapa, bangunan ini didirikan persis di balai pemerintahan gubernur jenderal di Batavia sebagai pusat pemerintahan masa silam.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Kenapa Kota Tua Jakarta memiliki sejarah penting? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Apa kegunaan Gedung Kawedanan Boja dulunya? Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan.
-
Dimana kantor Indonesische Persbureau pertama? Uniknya, kantor IP sendiri bukanlah di Hindia Belanda, melainkan di Den Haag, Belanda.
-
Apa peran Stasiun Medan dalam perdagangan kolonial? Stasiun Medan ini dulunya menjadi saksi bisu perkembangan kereta api dari masa ke masa. Bahkan, berperan penting dalam berlangsungnya aktivitas perkebunan yang akan di distribusikan ke luar negeri.
-
Bagaimana cara pelat nomor digunakan di Indonesia pada masa penjajahan? Batalion Inggris kemudian menyebar ke beberapa daerah di Indonesia dan menetapkan setiap daerah memiliki kode sesuai nama batalyon yang berhasil menempati daerah tersebut. Mulai saat itulah ditetapkan aturan bagi setiap kereta kuda yang merupakan kendaraan di era tersebut untuk menggunakan plat nomor sesuai dengan penamaan batalyon di daerah masing-masing.
Kantor pos ini masih digunakan hingga sekarang sebagai tempat berkirim surat dan barang oleh masyarakat setempat. Kondisi bangunan bergaya khas Eropa menjadi daya tarik untuk dinikmati keindahannya.
Gambar: Dok. Pos Indonesia
Dulunya Bernama Posti En Telegraaf Kaantor
Mengutip indonesia.go.id, bangunan bersejarah ini dahulu merupakan perusahaan pos Belanda, bernama Posti En Telegraaf Kaantor.
Gambar: Wikipedia
Pendiriannya dilakukan oleh pemerintah setempat di awal abad ke-20, yakni sekitar tahun 1928.
Seperti diketahui, abad ke-19 sampai 20 merupakan era kejayaan pos. Semua sistem informasi dikirim melalui pos yang didisribusikan dalam bentuk surat.
Kantor ini melayani kebutuhan publik dan pemerintahan Belanda.
Setiap harinya, kantor ini melayani pengiriman paket surat baik lokal maupun luar daerah dengan teknologi yang berlaku pada saat itu.
Digunakan untuk Memantau Wilayah Jajahan
Selain berfungsi sebagai agen surat menyurat, kantor pos ini juga menjadi pusat pemantauan wilayah jajahan dari pemerintah Belanda.
Surat dari berbagai bupati dan residen di pelosok-pelosok Indonesia diterima di sini yang isinya kebanyakan tentang perkembangan daerah mereka.
Selain melalui surat, informasi dari telegraf juga menjadi andalan dari kantor pos ini. Informasi dalam bentuk telegrafi pun bisa diterima dengan baik secara utuh.
Jadi Wisata Sejarah
Saat ini, gedung tersebut masih difungsikan sebagai kantor pos untuk melayani pengiriman surat dan barang secara umum.
Gambar: Pemprov DKI
Selain itu, kawasan ini juga menjadi lokasi untuk belajar sejarah terkait seluk beluk pengiriman informasi di masa silam. Lokasi ini menjadi satu kawasan dengan wisata kota tua, sebagai pusat edukasi sejarah zaman Hindia Belanda.
Desain bangunan berjendela besar dan berdaun pintu lebar menjadi ciri khas, dengan pilar-pilar ala Eropa yang membentang tinggi.
Jadi Tempat Selfie
Satu hal yang sayang untuk dilewatkan adalah fungsi estetik bangunan, dengan nilai keindahan khas masa silam.
Bagi penyuka fotografi, tempat ini akan menghasilkan gambar yang menarik karena masih mempertahankan gaya lawas di era modern.
Untuk para pengunjung, tak ada salahnya untuk berswafoto di depan bangunan ini karena akan menghasilkan gambar yang Instagramable.