Sejarah PO ALS, Armada Bus dengan Trayek Terjauh dan Tertua di Sumatera
Siapa yang tidak tahu PO. Antar Lintas Sumatera atau disingkat ALS? Perusahaan Bus asal Sumatera ini melayani trayek hingga Pulau Jawa.
Siapa yang tidak tahu PO Antar Lintas Sumatera atau disingkat ALS? Perusahaan Bus asal Sumatera ini melayani trayek hingga Pulau Jawa.
Sejarah PO Antar Lintas Sumatera, Armada Bus Dengan Trayek Terjauh dan Tertua di Sumatera
Pulau Sumatera terkenal dengan perusahaan bus yang melayani penumpang hingga ke Pulau Jawa bahkan Bali.
Salah satu perusahaan otobus yang cukup terkenal dengan trayeknya yang jauh-jauh yaitu Antar Lintas Sumatera atau biasa disingkat dengan ALS.
Bus dengan bodi warna hijau ini menjadi satu-satunya perusahaan otobus di Indonesia yang melayani tujuan terjauh hingga ke Kota Jember, Jawa Timur. Tak hanya itu ALS merupakan operator bus terbesar dan tertua yang ada di Pulau Sumatera. (Foto: Wikipedia)
-
Apa rute terjauh yang pernah dilayani oleh PO Bus PMTOH? Lebarkan Sayap Seiring berjalannya waktu, PMTOH semakin berkembang sehingga berhasil membuka trayek baru yaitu Medan-Jakarta-Solo pada tahun 1980 sampai sekarang ini. Trayek tersebut menjadi rute terpanjang yang dimiliki PMTOH.
-
Dimana PO Bus SAN memulai usahanya? Perusahaan ini dirintis dari angkutan barang atau ekspedisi menggunakan 2 unit light truck.
-
Kapan PO Bus SAN mulai beroperasi? Hingga sekitar tahun 1982, Hasanuddin Adnan mulai merintis usaha angkutan penumpang umum.
-
Apa jasa utama PO Bus Siliwangi Antar Nusa? Perusahaan ini bermarkas di Kota Bengkulu dan sudah melayani bus antarkota baik itu di Pulau Sumatera dan juga Pulau Jawa.
-
Siapa pendiri PO Bus PMTOH? Profil Singkat PO Bus PMTOH adalah singkatan dari Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan yang didirikan oleh M. Hasan bersama rekan-rekannya di Banda Aceh pada tahun 1957.
-
Apa yang dilakukan Anas sebelum mendirikan PO Bus? Sebelum berdirinya PO ANS, sang pemilik perusahaan yang bernama Anas Sutan Jamaris dulunya hidup serba kesulitan dan berjuang mati-matian mencari nafkah. Sejak remaja, Anas sudah mulai bekerja serabutan untuk membantu keuangan keluarganya. Bahkan, dulu ia sempat bekerja menjadi pedagang kasongan di terminal Pasar Banto, Bukittinggi. Pada tahun 1950-an, kehidupan Anas mulai berkembang dengan membuka toko grosir yang mengutamakan rokok sebagai barang dagangannya. Seiring berjalannya waktu, toko grosir rokok milik Anas terus berkembang sampai akhirnya pada akhir 1950-an, ia menjadi salah satu pedagang rokok sukes di Sumatra Barat. Bahkan, ia menjadi distributor untuk beberapa merek rokok. Kemudian, Anas mulai ekspansi bisnis dagang rokoknya hingga ke Kota Medan sehingga membutuhkan transportasi darat yang dapat mengangkut rokok sampai tujuan. Anas pun memiliki kendaraan truk yang armadanya terus bertambah seiring banyaknya distribusi rokok ke kota-kota di Sumatra.
Bukan hanya melayani penumpang saja, pasti saat berpapasan dengan salah satu armada ALS terdapat banyak sekali tumpukan barang yang ditutupi dengan terpal di bagian atap bus.
Ya, ALS juga cukup terkenal layanan paketnya untuk dikirim ke beberapa daerah di Sumatera bahkan Pulau Jawa.
Seperti apa sejarah perjalanan PO Bus ALS? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Berdiri Tahun 1966
Melansir dari beberapa sumber, ALS berdiri pada tahun 1966 dan hanya melayani rute Medan-Kotanopan lalu menyusul trayek Medan-Bukittinggi.
Beberapa tahun berjalan, tepatnya pada 1972, ALS resmi buak trayek tambahan seperti ke Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, dan sekitarnya.
ALS ini dulunya bermarkas di Kotanopan, Mandailing Natal. Kemudian berpindah lokasi di Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara. Tahun 1970-an, belum adanya kapal-kapal feri yang melayani rute penyeberangan ke Pulau Jawa, ALS pun punya solusinya.
PO ini sudah berani membuka trayek ke Pulau Jawa meskipun belum ada alat transportasi penyeberangan.
ALS pun menggunakan jasa agen yang mengurus pemberangkatan penumpang dari Pelabuhan Merak dengan kendaraan lain.
Singkat cerita, tahun 1980-an sudah mulai adanya fasilitas penyeberangan, ALS langsung membuka trayek ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya bahkan sempat melayani hingga Pulau Bali. (Foto: Otosia.com)
Punya Truk Angkut Barang
Melansir dari kanal merdeka.com, sang pemilik ALS yaitu Chandra Lubis memaparkan jika awal berdirinya ALS ini pada saat sang ayah berbisnis sejumlah barang hasil bumi. Guna mengangkut barang dagangan, maka bisnis tersebut tentu membutuhkan transportasi.
Lantas, ayah beserta rekannya sepakat untuk menggunakan truk. Berawal dari sejumlah truk itulah, terbersit di benak mereka untuk memuat sejumlah orang.
Tak berselang lama, lahir lah truk yang diubah menjadi angkutan penumpang. di luar dugaan, ternyata banyak pula para penumpang yang bersedia menggunakan jasa transportasi tersebut.
Layani Pengiriman Paket
Dengan melayani rute hingga ke Pulau Jawa, ALS pun melihat peluang dengan melayani jasa pengiriman ekspedisi. Maka dari itu, tak heran jika kita melihat bus ALS dengan banyak barang-barang di bagian atas bodi yang berisikan paket-paket ke berbagai kota.
Pembukaan layanan jasa kirim paket ini ternyata bisa sebagai penghasilan tambahan untuk supir dan para kru. Hal tersebut dikarenakan dalam sekali perjalanan membutuhkan dana yang tidaklah sedikit.
Namun, tidak perlu khawatir, dalam layanan pengiriman ekspedisi milik ALS ini biayanya cukup terjangkau daripada harus menggunakan jasa ekspedisi kargo dan sejenisnya.
Operator Bus Tertua dan Terjauh
Melihat trayek bus yang sangatlah panjang yakni dari Medan hingga ke Jember, Jawa Timur membuat ALS dinobatkan sebagai operator bus dengan rute terjauh dan terpanjang di Indonesia.
"Naik Sebagai Penumpang, Turun Sebagai Saudara" perumpamaan itu yang sangat familiar dikalangan pengguna jasa ALS.
Dengan jarak tempuh yang jauh tentu saja para kru harus bisa melayani penumpang dengan baik bak saudara sendiri. Tak heran jika para penumpang dan para kru memiliki hubungan dekat.
Tak hanya itu, kepopuleran ALS pun juga merambah ke dunia permusikan setelah trio dari Tapanuli Utara yaitu Bonardo Trio pernah mempopulerkan lagu berjudul "Di Loket Ni ALS" atau di Loket ALS.