Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI, Ini Kisah PO Bus NPM Asal Padang Panjang yang Masih Eksis Hingga Kini
Jadi salah satu perusahaan Bus tertua di Sumatra bahkan di Indonesia, intip sejenak kisah perjalanan perusahaan Bus NPM asal Sumatra Barat.
Berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia, PO bus ini jadi saksi bisu perkembangan transportasi di Sumatra.
Berdiri Sebelum Kemerdekaan, Ini Kisah Bus NPM Asal Padang Panjang yang Masih Eksis Hingga Kini
Selain menggunakan moda transportasi udara, menuju pulau Sumatra pun juga bisa diakses menggunakan moda transportasi darat, yaitu bus.
Meski memakan waktu yang lebih lama, tak sedikit warga yang merantau ke luar Sumatra memilih naik bus menuju kampung halamannya.
Salah satu perusahaan Bus legendaris yang ada di Sumatra yaitu NPM. Perusahaan ini disebut menjadi transportasi tertua di Sumatra. Sudah 86 tahun berdiri, perusahaan ini jadi saksi bisu perkembangan moda transportasi darat khususnya bus di Pulau Sumatra.
Penasaran dengan kisah sejarah bus NPM? Simak rangkumannya yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
-
Kapan kereta api Padang Panjang-Bukittinggi dibangun? Dari Padang Panjang dibuatkan sebuah jalur menuju Fort de Kock atau Bukittinggi pada 1 November 1891.
-
Siapa pendiri PO Bus PMTOH? Profil Singkat PO Bus PMTOH adalah singkatan dari Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan yang didirikan oleh M. Hasan bersama rekan-rekannya di Banda Aceh pada tahun 1957.
-
Dimana PO Bus SAN memulai usahanya? Perusahaan ini dirintis dari angkutan barang atau ekspedisi menggunakan 2 unit light truck.
-
Kapan PSMS Medan berdiri? Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau disingkat PSMS Medan adalah klub yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Klub yang berjuluk “Ayam Kinantan“ ini telah berdiri pada tahun 1950.
-
Kapan PSP Padang didirikan? Klub ini sudah lahir sejak tahun 1928 dengan nama Sport Vereniging Minang atau SVM yang dipimpin oleh Dr. Hakim.
-
Mengapa kereta api dibangun di Padang Panjang? Di Sumatera Barat, wacana pembangunan rel kereta api oleh kolonial Belanda digunakan untuk distribusi kopi dari daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, hingga Pasaman menuju ke pusat kota yaitu Padang.
Sejarah Singkat
Perusahaan Bus NPM adalah sebuah singkatan dari PT Naikilah Perusahaan Minang. Berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia tepatnya tanggal 1 November tahun 1937, perusahaan ini menjadi saksi lorong waktu perkembangan moda transportasi darat.
Selain berdiri sebelum kemerdekaan, akte izin pendirian perusahaan milik NPM ini masih menggunakan bahasa Belanda.
Perusahaan ini didirikan oleh Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang yang ada di Kota Pandang Panjang, Sumatra Barat.
Sampai saat ini, perusahaan NPM masih terus beroperasi dan sudah menjadi bisnis keluarga. Melansir dari beberapa sumber, sekarang ini perusahaan NPM sudah dikelola keluarga dari generasi ketiga.
Rute Awal
Pada saat awal berdirinya perusahaan Bus NPM, mereka hanya melayani rute antarkota dalam provinsi saja. Seiring berjalannya waktu, NPM pelan-pelan mulai membuka rute ke luar provinsi Sumatra Barat hingga berani menempuh perjalanan ke Pulau Jawa.Bus dengan slogan "Aman, Tepat, dan Terpercaya" ini dulunya juga bersaing dengan perusahaan otobus lainnya seperti Antar Lintas Sumatera (ALS) dan Medan Jaya.
Pada tahun 1980-an, NPM mulai membuka rute ke Pulau Jawa dan berangkat dari beberapa kota seperti Padang, Bukittinggi, Pariaman, dan Payakumbuh.
Masa Kejayaan
Melansir dari kanal Youtube Taufik RS, masa-masa kejayaan Bus NPM ini mulai dari tahun 90-an. Pada saat itu, NPM membuka rute Kota Padang menuju Bukittinggi.
Dalam sehari, Bus NPM bisa memberangkatkan hingga 40 armada bus demi melayani para penumpang yang hendak melakukan perjalanan dari Kota Padang ke Bukittinggi, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, Bus NPM juga sudah membuka rute perjalanan ke Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, hingga Bandung. Momen keemasan Bus NPM ini juga dibuktikan dengan jumlah armadanya yang mencapai ratusan.
Krisis Moneter
Pada tahun 1998, perekonomian Indonesia yang sedang tak berjalan baik itu juga berimbas ke bisnis transportasi , termasuk ke Perusahaan NPM.
Perusahaan NPM pun rela mengurangi armadanya menjadi 40 unit di masa Krisis Moneter tersebut.
Pengurangan armada ini tak sedikit yang dijual untuk menutupi seluruh kekurangan dana yang ada di tubuh perusahaan NPM. Tak hanya itu, persaingan di dunia transportasi semakin ketat dengan adanya pesawat udara yang membuka banyak rute dan pastinya lebih menyingkat waktu.
Kembali Bangkit
Setelah tahun 2000-an, perusahaan Bus NPM mulai bangkit dari keterpurukan.
Saat ini perusahaan di pimpin oleh Angga Vircansa Chairul mulai tahun 2009. Saat itu, Angga menjalankan perusahaan ini hanya 27 unit armada saja.
Sekarang, armada NPM pun bertambah dan sudah memiliki lebih dari 50 armada bus yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) hingga bus pariwisata.