Prabowo Bawa 'Oleh-Oleh' Komitmen Investasi Rp294 Triliun dari Kunjungan Luar Negeri
Menurut Presiden, capaian tersebut telah menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi yang menjanjikan di Indonesia.
Presiden RI Prabowo Subianto meraih komitmen investasi senilai total USD 18,5 miliar atau sekitar Rp294 triliun yang diperoleh dari lawatannya ke sejumlah negara pada 8-21 November 2024, berhasil melampaui ekspektasi.
"Agak-agak melebihi. Jadi, saya pulang bawa komitmen total USD 18,5 miliar, saya kira ini cukup bagus," kata Presiden Prabowo Subianto di Inggris, Kamis (21/11), diikuti via siaran dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat pagi.
- Prabowo Tuai Pujian, Bawa Investasi Rp293 Triliun Baru Seminggu Jadi Presiden
- VIDEO: Prabowo Pulang Bawa Oleh-Oleh USD 18,5 Miliar, MenHAM Pigai Tepuk Tangan
- Pertemuan USINDO, Menteri Rosan Sampaikan Komitmen Indonesia untuk Investasi Berkelanjutan
- Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Menurut Presiden, capaian tersebut telah menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi yang menjanjikan di Indonesia.
Untuk merespons hal itu, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem investasi yang bersih dari praktik korupsi.
"Jadi, kita ya tentunya harus lebih hati-hati, kita tentunya pemerintah yang bersih dan mereka sangat menghargai itikad kita," katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut mendampingi Presiden menjelaskan bahwa keberhasilan Presiden Prabowo dalam membawa komitmen investasi tak lepas dari peran diplomasi ke sejumlah negara dan forum pertemuan internasional.
Selama sebulan pertama masa kepemimpinannya, kata Sri, Presiden telah melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia di Beijing, serta berpartisipasi dalam forum APEC, G20 dan terbaru di Inggris.
"Ya Bapak tadi sudah mengatakan melebihi target, tapi yang penting Presiden sudah mengatakan bertemu dengan para 'leaders' secara bilateral di Beijing kemudian di APEC, G20 dan sekarang di UK," katanya.
Indonesia Terbuka Terhadap Peluang Bisnis
Sri Mulyani menjelaskan bahwa dalam setiap kesempatan, Presiden Prabowo konsisten menyampaikan visi dan prioritas pemerintahan, yang tercermin dalam pidato-pidato beliau setelah pelantikan.
Menurut Menkeu, Presiden menekankan komitmennya untuk membuka Indonesia terhadap peluang bisnis, sekaligus mengatasi masalah-masalah seperti inefisiensi, korupsi, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan lapangan kerja, memberantas kemiskinan, dan mengurangi pengangguran, yang menjadi prioritas utama bagi pemerintahan saat ini, kata Sri menambahkan.
Reporter Magang: Thalita Dewanty