Prabowo dan Jokowi ditantang hilangkan trader gas
Akan lebih baik jika tidak ada perantara dalam pembelian minyak dan gas. Harga bisa lebih murah.
Kedua pasangan Capres-cawapres baik Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla ditantang untuk menghilangkan trader gas dalam negeri. Sebab, selama ini diduga ada transfer fee antara pembeli dan penjual gas yang membuat produsen kesulitan melakukan penjualan.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rofiky Dwi Putrohari menuturkan, transfer fee rawan ketidakjujuran.
-
Kapan Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3).
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri. "Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi," jelasnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang Presiden Jokowi sampaikan tentang produksi jagung di Gorontalo? "Artinya kalau harganya sudah turun seperti itu, maka produksinya pasti melimpah. Dan kita harapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," ujar Presiden, Senin, 22 April 2024.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
"Kalau lebih bagus langsung saja tidak ada trader dalam gas. Ini mungkin bisa kita titipkan ke salah satu capres. Apakah dia berani menghilangkan trader," ucap Rofiky di Jakarta, Selasa (1/7).
Menurutnya, akan lebih baik jika tidak ada perantara dalam pembelian minyak dan gas. Harga bisa lebih murah. "Sehingga harga itu bisa lebih rendah dibeli karena tidak ada perantara," ucapnya.
Dia menyebutkan cara menghilangkan trader atau perantara. Salah satunya, perusahaan penghasil energi migas diperbolehkan menjual energi siap saji di belakangnya.
"Ada yang bilang itu monopoli. Asal dimanfaatkan masyarakat langsung sama halnya jika saya menjual energi baru terbarukan. Yang dijual listriknya. Hal seperti itu untuk memotong tali transaksi. Mereka berpikir dalam 5 tahun ke depan. Saya tidak lihat ada di visi misi ini," jelasnya.
Tidak hanya masalah trader gas, persoalan trader minyak juga pernah disinggung. Trader minyak kerap dikait-kaitkan dengan mafia. Calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla menyebut adanya mafia kilang minyak (refinery) di Indonesia. Karena itulah tidak ada kilang minyak baru yang berdiri.
Menteri Perindustrian MS Hidayat sependapat dengan pernyataan JK. Dia juga menyebut mafia minyak sebenarnya para trader yang biasa melakukan impor BBM ke Indonesia.
"Siapa saja yang menghalangi pembangunan refinery oleh Pak JK dikatakan sebagai mafianya, padanya sebetulnya itu trader yang selama ini yang mendapatkan untung dari impor," ucap Hidayat di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/6).
Salah satu calon presiden, Prabowo Subianto bahkan berjanji akan melibas mafia migas di Indonesia. Caranya adalah dengan memperkuat BUMN sebagai ujung tombak energi di Indonesia.
"Kami dan Prabowo akan menghapus mafia minyak itu. Menggunakan BUMN sebagai ujung tombak. BUMN sekarang banyak diejek dan disebut korupsi tidak efisien dan memble. Sebetulnya nanti tidak perlu begitu," ucap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (2/6).
(mdk/noe)