Prabowo di Debat Capres: Kalau Dapat Mandat, Saya Perbaiki Kualitas Hidup TNI dan Polri
Ini dilakukan untuk menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah kesatuan.
Prabowo mengaku sependapat dengan pernyataan Capres Ganjar Prabowo mengenai penanganan keamanan di Indonesia sering tumpang tindih.
Prabowo di Debat Capres: Kalau Dapat Mandat, Saya Perbaiki Kualitas Hidup TNI dan Polri
Prabowo di Debat Capres: Kalau Dapat Mandat, Saya Perbaiki Kualitas Hidup TNI dan Polri
- Prabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
- VIDEO: Tutup Debat, Capres Prabowo Janji Perbaiki Kualitas Hidup TNI, Polri dan ASN
- Pidato Lengkap Prabowo saat Tutup Debat Capres Ketiga: Janji Sejahterakan TNI-Polri dan PNS
- Tema Debat Ketiga Capres soal Isu Pertahanan, Bakal Menguntungkan Prabowo?
Calon presiden (Capres), Prabowo Subianto berjanji akan memperbaiki kualitas hidup Polri dan TNI saat debat capres 2024, Minggu (7/1).
Prabowo mengaku sependapat dengan pernyataan Capres Ganjar Prabowo mengenai penanganan keamanan di Indonesia sering tumpang tindih.
“Banyak sependapat dengan Pak Ganjar, tumpeng tindih. Tapi saya harus mengatakan kita harus apresiasi prestasi TNI dan Polri dalam menjaga pertahanan dan keamanan dalam berbagai peristiwa pelik,” ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan jika mendapatkan mandat menjadi pemimpin akan memperbaiki kualitas hidup TNI dan Polri.
“Kalau dapat mandat, saya perbaiki kualitas TNI, Polri sehingga menjadi yang terbaik yang kita bisa bangun dengan Polri dan TNI di bawah presiden,” kata dia.
Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Nomor urut 3, Ganjar Pranowo berjanji membangun sistem pertahanan nasional dengan sistem yang berlapis.
Ini dilakukan untuk menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah kesatuan.
Dalam Debat Calon Presiden (Capres) ketiga yang berlangsung di Senayan, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Oleh sebab itu, sistem pertahanan Indonesia harus sudah masuk ke dalam 5.0 dengan teknologi sakti dengan rudal hipersonik, senjata siber dan sensor kuantum dan sistem senjata otonom.
“itu bisa dilakukan kalau anggaran dari kemenhan 1-2 persen dari PDB sehingga MEF (Minimum Essential Force) kita bisa tercapai. Karena ini yang mengerikan, di 2024 saya khawatir ini tidak akan tercapai," jelas Ganjar, Minggu (7/1).
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa persoalan luar negeri menjadi salah satu hal penting bagi Indonesia.
"Politik luar negeri adalah alat untuk negosiasi terhadap dunia luar tapi kepentingan nasional harus nomor utama," kata Ganjar.