Prediksi BI, tahun depan Rupiah makin tak berdaya terhadap dolar AS
Terhitung 5 Juni 2015, secara year to date (ytd) rupiah melemah 6,71 persen di kisaran 13.276 per USD.
Dalam postur asumsi makro ekonomi RAPBN 2016, Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 13.000-13.400 per USD.
Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, prediksinya itu mempertimbangkan sentimen global yang menekan nilai tukar rupiah. Rupiah diperkirakan makin melemah dibanding tahun sebelumnya.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
Terhitung 5 Juni 2015, secara year to date (ytd) rupiah melemah 6,71 persen di kisaran 13.276 per USD. Kebijakan quantitative easing yang dilakukan bank sentral Eropa menjadi kambing hitamnya.
Walau rupiah melemah, Agus optimis secara perlahan ekonomi bakal membaik seiring dengan prospek perekonomian Indonesia dan masuknya investasi asing.
"Eksternal didorong penguat dolar. Kebijakan quantitative easing yang ditempuh bank sentral Eropa. Kemudian kekhawatiran negosiasi fiskal dari Yunani," ujar Agus Marto di gedung DPR, Senin (8/6).
Anggota DPR Komisi XI Fraksi Partai Golkar Misbakhun mengkritisi pernyataan Agus. Menurutnya, seharusnya BI tidak selalu menyalahkan sentimen global terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
"Dan sampai sekarang kita tidak pernah bisa mengantisipasi dengan gubernur BI memprediksi secara detail langkah aksi pasti kita seperti apa," ujar Misbakhun.
Dia menegaskan, pelemahan ini melahirkan stigma negatif di masyarakat. Akibatnya, masyarakat khawatir kondisi ekonomi tahun ini serupa dengan kondisi di penghujung berakhirnya orde baru pada 1998.
"Semua orang bicara batas psikologis yang volatilitas naik dan orang bandingkan krisis moneter 1998. Meskipun publik tidak fair juga, kejatuhan 1998 dari Rp 2.500 per dolar AS. Ini Rp 13.000 berangkat dari Rp 11.000 per dolar AS," terangnya.
(mdk/noe)