Presiden Jokowi: Barang yang diekspor minimal setengah jadi
Jokowi kembali menekankan pentingnya investasi disektor industri.
Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya strategi investasi untuk bidang industri. Hal ini perlu dilakukan agar suatu negara tidak ketergantungan kepada ekspor bahan mentah.
Menurut Jokowi, ekspor komoditas harus mulai diubah menjadi investasi pada sektor produksi. "Di mana barang yang diekspor, minimal setengah jadi, syukur kalau barang jadi," ucap Jokowi seperti dilansir Antara, Senin (16/11).
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kapan inflasi penting untuk investor? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Oleh karena itu, Presiden menekankan arah dari strategi pembangunan negara yang harus jelas, termasuk strategi investasi, dan strategi tenaga kerja. "Semuanya harus dirancang dengan baik," ujar Presiden.
Jokowi mencontohkan, strategi investasi harus jelas apa yang harus dikejar. "Tentunya yang utama adalah investasi di bidang infrastruktur," katanya.
Kemudian, investasi padat karya, karena 60 persen dari pengangguran yang berjumlah 7,5 juta orang itu adalah lulusan SD, SMP, dan SMK. "Sehingga masuknya harus ke investasi padat karya. Meskipun yang berkaitan dengan hi-tech juga dikerjakan dengan baik," kata Presiden.
Jokowi menyebut, investasi di bidang infrastruktur sangat penting karena memberikan banyak dampak, baik pada jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam jangka pendek misalnya, akan membuka lapangan pekerjaan pada saat pembangunan infrastruktur.
Sedangkan jangka menengah menyebabkan mobilitas jasa, barang dan orang menjadi lebih cepat. "Jangka panjang transportasi akan murah, distribusi logistik lebih murah. Akhirnya harga barang itu lebih murah," kata Presiden.
(mdk/idr)