Presiden Jokowi Buka Peluang Indonesia Bebas Impor Beras di 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menahan impor beras hingga Juni. Bahkan bisa hingga akhir tahun, jika produksi beras di Indonesia bagus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menahan impor beras hingga Juni. Bahkan bisa hingga akhir tahun, jika produksi beras di Indonesia bagus.
"Pemerintah tadi sudah saya sampaikan bahwa sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras," kata Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Desa Wanasari, Indramayu, Rabu (21/4).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Dari pernyataan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bukan berarti Indonesia tidak butuh impor beras selamanya. Melainkan Indonesia masih butuh impor beras jika terjadi suatu keadaan darurat yang memaksa tetap harus impor.
"Tetapi karena itung-itungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi kadang-kadang memang itung-itungan kalkulasi itu, waduh ini kurang, sehingga perlu tambahan untuk cadangan," jelasnya.
"Tapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor insya Allah nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan produksinya bagus. Berarti juga tidak akan impor," tambahnya.
Tetap Cita-Cita Swasembada
Adapun dalam kunjungannya untuk melihat proses panen di ke Wanasari, Indramayu, Presiden Jokowi menilai produksi panen beras di sana bagus, bahkan hasilnya mencapai 7 sampai 8 ton.
"Pagi hari ini saya berada di Desa Wanasari Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, untuk melihat secara langsung panen yang dilakukan di sini dan saya melihat pertama hasil panennya bagus bisa mencapai 7 sampai 8 ton," ujarnya.
Disamping itu, harga gabahnya pun sudah naik menjadi Rp 4.200. Tentunya itu kabar baik bagi para petani. Namun, di sisi lain Presiden Jokowi sempat mendapatkan keluhan dari petani-petani terkait kesulitan mencari pupuk bersubsidi.
"Tadi ada keluhan dari para petani misalnya harga pupuk subsidi terutama yang masih sering hilang pupuknya sulit dicari. Ini masukan yang baik," ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, para petani juga mengeluhkan sulitnya mencari tenaga kerja untuk panen. Oleh karena itu, Presiden Jokowi berencana akan memberikan bantuan berupa mesin combine untuk mempermudah dan mempercepat proses panen bagi para petani di Wanasari.
"Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam tenaga kerja untuk panen. Sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine, dan sudah saya iyakan termasuk traktor dan akan segera dikirim," katanya.
Presiden Jokowi menegaskan, pihaknya ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan diharapkan padi akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara Indonesia. "Tentu saja kita juga ingin swasembada," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)