Presiden Jokowi: Indonesia Tidak Takut Persaingan di Era Disrupsi
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tidak takut akan persaingan. Menurutnya, saat ini Indonesia berada dalam dunia baru. Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke 4.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tidak takut akan persaingan. Menurutnya, saat ini Indonesia berada dalam dunia baru. Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke 4.
"Persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas. Antar negara berebut investasi, antar negara berebut teknologi, berebut pasar, dan berebut orang-orang pintar. Antar negara memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya," ujarnya dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8).
-
Kenapa Jokowi ingin Indonesia menjadi produsen dalam industri teknologi? "Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," kata Jokowi.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi ingin mendorong riset dan pengembangan produk teknologi lokal? Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
Dia mengatakan dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi. Era di mana kemapanan bisa runtuh ketidakmungkinan bisa terjadi. Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan.
"Ada pola bisnis lama yang tiba-tiba usang dan muncul pola bisnis baru yang gemilang dan mengagumkan. Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan baru yang meledak yang dibutuhkan," tuturnya.
Dia menegaskan Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Indonesia siap hadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang dimiliki. Karena itu tidak ada pilihan lain, perlu ada suatu perubahan.
"Cara-cara lama yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan. Strategi baru harus diciptakan. Cara-cara baru harus dilakukan. Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Sekali lagi, kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya."
Presiden Jokowi menambahkan, dalam kompetisi global yang ketat berebut pengaruh berebut pasar berebut investasi, Indonesia harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Investasi harus membuka lapangan kerja baru harus menguntungkan bangsa.
"Langkah demi langkah tidak lagi cukup, lompatan demi lompatan yang kita butuhkan. Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat," tutup Presiden Jokowi.
Baca juga:
OSO Puji Pemerintahan Jokowi: Desa Maju, Wong Cilik Gumuyu
Presiden Jokowi Puji DPR Setujui Rp 70 Triliun Dana Desa untuk 2019
VIDEO: Deretan Tokoh Nasional Hadir di Sidang Tahunan MPR
Jokowi: Indonesia Berdiri Kokoh Karena Punya Fondasi Kuat Pancasila
Jokowi dan Surya Paloh Bertemu di Singapura Usai Kongres PDIP
HUT ke-74 RI, Jokowi Tekankan Pancasila dan Persatuan Indonesia
Jokowi Puji Upaya MK Beri Kemudahan Akses bagi Pencari Keadilan