Presiden Jokowi: Kita seharusnya membantu negara lain, bukan minta bantuan
Jokowi menegaskan, Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, seluruh bawahannya harus bersikap mandiri menangani persoalan dalam negeri, tanpa meminta bantuan asing.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin (22/2). Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan bawahannya agar tidak meminta bantuan luar negeri.
Jokowi menegaskan, Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, seluruh bawahannya harus bersikap mandiri menangani persoalan dalam negeri, tanpa meminta bantuan asing.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Kita jangan lagi mencari-cari bantuan. Kita itu seharusnya sudah harus membantu, membantu, membantu. Jangan nanti begini lagi (membalikkan tangan). Kita ini negara besar," tegas Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini kembali mengingatkan, Indonesia masuk peringkat tiga besar di negara G20 atau 'Group of Twenty'. Peringkat tersebut menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan cukup signifikan. Prestasi ini seharusnya memacu semangat menteri, pimpinan lembaga untuk terus maju dan tidak merasa inferior dari negara lain di dunia.
"Kalau kita masih merasa inferior juga, ya bagaimana kita mau gagah. Jangan merasa negara kecil, harus merasa negara gede," ucapnya.
Jokowi menambahkan, untuk menunjukkan negara besar posisi Indonesia harus berada di barisan terdepan saat perhelatan acara-acara internasional digelar. Misalnya pada forum summit atau konferensi internasional, Jokowi ingin ditempatkan di barisan utama atau paling tidak berada di samping tuan rumah perhelatan forum tersebut, bukan di kursi paling pojok.
"Saya selalu minta pada Bu Menlu, pada Dubes, yang kita mau konferensi, nanti makan malam saya minta duduknya di sebelah tuan rumah. Kita ini negara besar jangan di pojokan. Enggak mau saya. Foto saya minta, ya kalau enggak pas sebelahan (sama tuan rumah) ya satu sela satu orang. Sela satu kepala negara jangan sampai paling pojok. Saya sudah pesan-pesan. Bukan untuk saya. Untuk menunjukkan negara kita sebagai negara yang besar," sambung Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga berpesan agar para menteri dan pimpinan lembaga mulai memberikan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan. Langkah ini bisa menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar negara besar.
Sejumlah negara yang perlu dibantu adalah Myanmar, Banglades, Palestina dan Afghanistan. Khusus Myanmar dan Bangladesh, Indonesia harus menjadi mediator untuk mengatasi konflik yang selama ini terjadi. Demikian dengan Palestina dan Afghanistan, Indonesia harus memperjuangkan kemerdekaan mereka.
"Kita bantu negara-negara yang memerlukan bantuan. Kita bantu. Kita datang. Kemarin negara-negara di Pasifik kita bantu," ucapnya.
Dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri ini, sejumlah menteri yang ikut mendampingi Jokowi adalah Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
Baca juga:
Gerindra minta Moeldoko ingatkan Jokowi bahwa menteri rangkap jabatan langgar UU
Laporkan pengacara Setya Novanto, SBY diminta tak bawa Jokowi
Jokowi minta JK selesaikan masalah investasi
Pasal penghinaan presiden hidupkan kembali era otoriter
Jokowi: Meninggalnya guru Budi Cahyono jadi catatan besar kita, ada apa ini?