Presiden Jokowi: Menteri kita gampang dicari, kalau sulit lapor saya
Presiden Jokowi: Menteri kita gampang dicari, kalau sulit lapor saya. Pernyataan tersebut disampaikan terkait permintaan agar pengusaha berperan aktif melaporkan jika terdapat permasalahan dalam penerapan paket kebijakan ekonomi. Dia memastikan para mudah ditemui untuk berkonsultasi terkait tiap hambatan bisnis.
Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi jilid XIII untuk mempercepat pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dirinya meminta pengusaha berperan aktif melaporkan jika terdapat permasalahan dalam penerapan kebijakan ini.
Dia memastikan para mudah ditemui kapanpun untuk berkonsultasi terkait tiap hambatan bisnis. "Karena kita ingin mempercepat semuanya. Ketika ada masalah di lapangan tolong langsung dilaporkan, apalagi itu menyangkut MBR. Pemerintah terbuka menerima laporan yang konstruktif. Datang ke menteri karena menteri kita itu gampang dicari, kalau sulit laporkan ke saya," jelasnya di Munas REI, Jakarta, Selasa (29/11).
Dirinya mengatakan paket jilid XIII ini bertujuan menyederhanakan regulasi bagi pengembang rumah. Khususnya, rumah laik huni bagi MBR.
"Saya ingin ingatkan kita semua inti paket XIII mempercepat penyediaan rumah untuk MBR dengan harga terjangkau. Sekali lagi, rumah MBR, bukan yang lain. Nanti yang dikebut yang lain, MBR ditinggalkan," katanya.
Presiden Jokowi mengakui aturan paket kebijakan ini memang belum sempurna. Namun, sejauh ini paket ini dinilai cukup membantu untuk kemudahan para pengusaha.
"Memang masih ada yang perlu diperbaiki. Dulu 33 izin sekarang 11 izin. Dulu sampai 900 hari sekarang 40 hari bisa," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi apresiasi anggota REI bantu penyediaan rumah rakyat kecil
Warga Mesuji kecewa program rumah bantuan banyak tak tepat sasaran
27.082 Unit rumah tak layak huni di Bogor butuh perbaikan Pemkab
Mudahkan konsumen, Perumnas luncurkan sistem online pembelian rumah
Warga Grand Mutiara Naggerang kirim somasi ke pengembang
Menteri Basuki: Kita sudah bangun 400.000 rumah hingga 17 Agustus
SBY mengaku rumah mewah dari negara luasnya kurang dari 1.500 meter
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
-
Bagaimana upaya pihak kontraktor membongkar petilasan? Agar aksesnya mudah, pihak kontraktor asing asal China mencoba membongkar petilasan dengan alat berat ekskavator.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Siapa yang menjual rumah di Bogor? Pada akhirnya, meskipun rumah ini menjadi kenangan bagi mereka berdua yang telah menjalin rumah tangga selama sekitar 11 tahun, rumah unik ini akan dijual.
-
Kapan Alshad Ahmad menjual rumahnya? Rumah mewah Alshad Ahmad, keponakan dari Raffi Ahmad, sedang mencuri perhatian dengan penjualan megahnya yang mencapai Rp300 miliar.