Presiden Jokowi minta pengusaha dan konglomerat bawa kembali devisa ke RI
Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha dan konglomerat untuk membawa kembali devisa hasil ekspor ke dalam negeri. Cara ini menjadi salah satu strategi agar nilai tukar Rupiah kembali menguat terhadap USD. data menyebutkan jika baru 15 persen devisa hasil ekspor pengusaha yang disimpan di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha dan konglomerat untuk membawa kembali devisa hasil ekspor ke dalam negeri. Cara ini menjadi salah satu strategi agar nilai tukar Rupiah kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani usai menghadiri undangan dari Presiden Jokowi bersama para pengusaha lain di Istana Bogor.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Menurut dia, data menyebutkan jika baru 15 persen devisa hasil ekspor pengusaha yang disimpan di dalam negeri. "Sebetulnya gini, Pak Presiden kan melihat ada gejolak mata uang dan lain-lain. Tadi Presiden menanyakan apakah para pengusaha ini mau untuk pertama, taruh uang hasil ekspornya ke Indonesia. Karena menurut data hanya 15 persen yang ditaruh di Indonesia. Sisanya masih di luar," ujar dia di Istana Bogor, Kamis (26/7).
Namun menurut Rosan, bukan tanpa alasan pengusaha menyimpan devisa hasil ekspornya pada bank di negara lain. Sebab, bank yang memberikan pinjaman kepada pengusaha merupakan milik asing.
"Di antaranya karena semua pengusaha ini ada pinjamannya ini, bank yang meminjamkan ini mau uangnya ditaruh di banknya. Walaupun tadi ada usulan, ya kita cari banknya walaupun bank asing tapi ada cabang di Indonesia," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, lanjut Rosan, para pengusaha tidak berkeberatan jika harus menyimpan hasil ekspornya di dalam negeri. Namun masih ada juga yang harus berpikir ulang karena tidak bisa begitu saja devisa tersebut dipindahkan ke dalam negeri.
"Tentunya dari dunia usaha karena ini untuk kebaikan, kan walaupun ada yang ingin mempelajari lagi tapi ada yang langsung oke. Jadi kami akan ada assesment lanjutan," tandas dia.
Pada pertemuan tersebut turut hadir pemilik Grup Djarum Robert Budi Hartono, pendiri Rajawali Grup Peter Sondakh, pemilik Medco Grup Arifin Panigoro, hingga chairman Garuda Food Grup Sudhamek Agung WS.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Kumpul bareng eksportir, Presiden Jokowi bahas strategi perkuat nilai tukar Rupiah
Pemerintah siapkan kebijakan kendalikan pelemahan Rupiah
Nilai tukar Rupiah tinggalkan level Rp 14.500-an per USD
Pengusaha soal Rupiah melemah: Kita sudah tahu dan sudah diperkirakan
Defisit transaksi berjalan diprediksi melebar hingga USD 25 miliar tahun ini
Hari ini, Rupiah tembus Rp 14.500 per USD