Presiden Jokowi pamer kebijakan jor-joran suntik dana ke BUMN
Mantan Wali Kota Solo ini meyakini, kebijakannya bisa menjadi stimulus untuk percepatan pembangunan melalui BUMN.
Di hadapan pengusaha muda nasional, Presiden Joko Widodo menyampaikan arah dan strategi kebijakan di tahun pertama menjalankan roda pemerintahan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satunya pengalihan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini membebani negara dan membuat ruang fiskal dalam APBN terlalu sempit.
"Setelah kemarin kita lakukan pengalihan subsidi BBM, ada ruang fiskal yang sangat besar di APBN kita, dan akan diajukan di APBN-P hari ini," ujar Jokowi saat membuka Munas HIPMI ke-15 di Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Mengapa pembangunan Bendungan Ameroro menjadi penting bagi Jokowi? “Oleh karena itu sejak 2020 dibangun Bendungan Ameroro. Ini adalah bendungan yang ke-40 yang telah kita bangun dan selesai di akhir 2023 lalu. Dibangun dengan biaya Rp 1,57 triliun. Kita harap manfaatnya jauh lebih besar dari uang yang dipakai untuk membangun bendungan.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
Dari kebijakannya itu, Jokowi lantas menyebut kebijakan lain yang membuat pemerintahannya berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Yakni jor-joran memberikan kucuran dana untuk perusahaan BUMN.
"Saya berikan contoh, tahun ini kita suntik Rp 48 triliun ke BUMN kita, yang sehat. Kalau dulu BUMN dibebani setor dividen ke APBN. Mulai tahun ini BUMN tidak diminta dividen tapi diberikan suntikan. Ini berbeda dari sebelumnya. Ini hal terkait kebutuhan dasar," tegasnya.
Jokowi mengklaim punya dasar kuat melahirkan kebijakan tersebut yakni fokus pemerintah membangun infrastruktur. Dengan kucuran dana besar untuk BUMN, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap peran besar perusahaan pelat merah dalam pembangunan sarana dan prasarana.
"Misalnya Pelindo, bangun pelabuhan. Misalnya WIKA, Adhi Karya, Hutama Karya, yang biasa melakukan infrastruktur jalan atau KAI pada bangun rel. Angkasa Pura bangun airport. Kita beri misalnya Rp 10 triliun, itu mereka bisa kerjakan sebanyak Rp 50-70 triliun lapangannya. Kenapa? Karena dengan equity yang ada, mereka bisa pinjam ke lembaga perbankan dengan sebuah business plan, dan Feasibility Study, hitungannya jelas. Karena memang untung kerjaan infrastruktur," papar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini meyakini, kebijakannya bisa menjadi stimulus untuk percepatan pembangunan melalui BUMN.
(mdk/noe)