Presiden Jokowi Tegaskan Impor Sangat Diperlukan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa impor beras sangat diperlukan untuk menjaga kebutuhan pangan nasional juga untuk menstabilkan harga di pasaran.
Dalam debat capres kedua yang digelar semalam, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa impor beras sangat diperlukan. Dia menjelaskan maksud pernyataannya itu. Menurutnya, impor diperlukan untuk menjaga kebutuhan pangan nasional juga untuk menstabilkan harga di pasaran.
"Karena itu, kami sampaikan dalam debat calon presiden (capres) bahwa impor itu sangat diperlukan," kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Panimbang, Pandeglang, Banten, Senin (18/2).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Menurut Kepala Negara, pemerintah mengimpor beras untuk cadangan strategis demi memenuhi ketersediaan pangan nasional. Selain itu juga untuk menstabilkan harga di pasaran dan dapat mengatasi inflasi.
"Apabila, harga stabil dan inflasi terjaga dengan baik, tentu daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, impor beras juga bisa dilakukan, apabila bangsa ini terkena bencana alam juga gagal panen akibat terserang hama maupun penyakit tanaman.
"Karena itu, pemerintah masih memerlukan impor beras dari luar negeri," ujarnya.
Namun, Jokowi mengapresiasi produksi beras tahun 2018 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) surplus hingga 2,8 juta ton. Sedangkan, produksi beras mencapai 33 juta ton dan kebutuhan konsumsi sekitar 29 juta ton.
"Produksi beras surplus itu dikeluarkan oleh lembaga dan kementerian dan bukan mengarang. Coba produksi beras itu dikonfirmasikan ke BPS," jelasnya.
Baca juga:
TKN Nilai Salah Data Jokowi di Debat Kedua Capres Manusiawi
Ma'ruf Amin Bela Jokowi: Beliau Sudah hafal, Tidak Perlu Dibantu Alat Komunikasi
TKN Jokowi Pertanyakan Asal Muasal Ratusan Ribu Hektar Tanah Milik Prabowo
Prabowo Pakai Jurus Taichi di Debat Capres Kedua
Sandiaga Usul Tak Ada Pertanyaan Panelis Saat Debat dengan Ma'ruf Amin