Presiden Terpilih Diminta Perbaiki Data Pangan di 100 Hari Kerja Pertama
Peneliti CIPS, Assyifa Szami Ilman menyampaikan bahwa ada tiga poin utama yang perlu menjadi prioritas kebijakan pemerintah terpilih pada 100 hari pertama yang terkait dengan kebijakan pangan.
Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) memaparkan beberapa pekerjaan utama yang harus diselesaikan presiden terpilih dalam 100 hari kerja pertamanya nanti, khususnya di sektor pangan.
Peneliti CIPS, Assyifa Szami Ilman menyampaikan bahwa ada tiga poin utama yang perlu menjadi prioritas kebijakan pemerintah terpilih pada 100 hari pertama yang terkait dengan kebijakan pangan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Poin pertama adalah perbaikan data pangan. Data pangan selama ini dianggap menjadi polemik karena berperan dalam jumlah komoditas pangan yang diimpor.
"Jika data pangan tidak dapat diandalkan, dikhawatirkan Indonesia impor pangan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Jumlah impor yang tidak tepat ini akan mempengaruhi harga di pasaran dan berpengaruh kepada kehidupan petani lokal dan masyarakat," kata dia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (13/5).
Sampai saat ini, baru data beras yang sudah dilakukan perbaikan pada Oktober 2018 lalu. Hasil dari perbaikan metode pengambilan data yang lebih baik ini menghasilkan jumlah beras yang diproduksi yang dianggap lebih akurat.
Ilman menambahkan, adapun komoditas yang selanjutnya sebaiknya diprioritaskan untuk perbaikan data komoditas jagung. Jagung berperan penting untuk biaya produksi industri peternakan unggas karena perannya sebagai pakan.
"Jika jagung yang ada di pasaran tidak mencukupi dan tidak sesuai kondisi yang diharapkan industri, tentunya harga pakan akan semakin mahal sehingga berimbas pada naiknya harga daging ayam dan telur," tambahnya.
Biaya pakan berkontribusi pada 50-60 persen seluruh biaya produksi yang ada di industri peternakan unggas. Sehingga data jagung penting untuk diukur lebih akurat agar menghasilkan angka yang tepat untuk perumusan kebijakan.
Tidak hanya itu, yang perlu diprioritaskan di masa kerja awal presiden baru nanti adalah penurunan biaya produksi tanaman pangan.
Seperti yang diketahui, harga beberapa komoditas pangan di Indonesia relatif mahal dibandingkan dengan harga di tingkat internasional. Harga daging sapi internasional rata-rata berada di kisaran Rp60.000/kg. Sedangkan di Indonesia harganya bisa mencapai Rp80.000-120.000/kg. Harga gula juga terpaut jauh dimana di tingkat internasional harga hanya sekitar Rp4.000-5.000/kg, sedangkan harga di tingkat lokal mencapai Rp12.000-14.000/kg.
"Semua ini rata-rata pada 2017-2018 yang lalu. Salah satu faktor yang memengaruhi adalah biaya produksi yang cukup mahal," pungkasnya Ilman.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertumbuhan PDB Pertanian RI 2018 Melebihi Target
Atasi Perbedaan Data, Indonesia Bakal Punya Satu Peta Kelapa Sawit
Bertemu Wapres Argentina, Mentan Sebut RI Diizinkan Ekspor Buah Hingga Sarang Walet
Stok Pupuk Subsidi Jawa Barat-Banten Dipastikan Aman
BPS Pantau Harga Grosir April 2019 Naik 0,25 Persen, Tertinggi Terjadi di Pertanian
BPS Catat Nilai Tukar Petani Turun 0,49 Persen di April 2019