Presidensi G20 Diharapkan Mampu Tutup Kesenjangan Keuangan Penanganan Pandemi
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) meminta Presidensi G20 dapat menutup financial gap atau kesenjangan finansial dalam penanganan pandemi dengan menyediakan dana sebesar USD23 miliar.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) meminta Presidensi G20 dapat menutup financial gap atau kesenjangan finansial dalam penanganan pandemi dengan menyediakan dana sebesar USD23 miliar.
"Ini membutuhkan investasi USD23 miliar untuk akselerator tahun ini. Itu investasi yang mendesak dan krusial yang perlu ditangani oleh G20 di bawah kepemimpinan Indonesia di masa Presidensinya," kata Senior Advisor of the Director General World Health Organization (WHO) Bruce Aylward dalam Media Briefing bersama WHO di Nusa Dua, Bali, dikutip Antara, Jumat (10/12).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Aylward mengatakan, dana itu akan digunakan untuk menutup kesenjangan pembiayaan yang selama ini terjadi sehingga menyebabkan upaya pemulihan yang tidak merata antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah.
Secara rinci, dana tersebut digunakan agar negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia mampu mendapatkan tingkat pengujian, tingkat vaksinasi dan tingkat pengobatan COVID-19 dengan standar yang cukup tinggi.
Hal itu harus diwujudkan mengingat saat ini kesenjangan penanganan pandemi terutama distribusi vaksin masih sangat terasa bagi negara berpenghasilan rendah.
Banyak negara berpenghasilan rendah yang memiliki tingkat vaksinasi di bawah 40 persen dari populasinya padahal arahan dari WHO vaksinasi dosis kedua harus mencapai 40 persen dari total penduduk akhir tahun ini.
"Negara-negara terlemah adalah tempat virus akan mengambil keuntungan untuk kembali menyebabkan masalah baru," ujarnya.
Menurut dia, pemulihan ekonomi tidak akan terjadi selama dunia masih memiliki kesenjangan dalam merespons dan menangani COVID-19. Tak hanya itu, dia menegaskan dunia tidak akan memiliki pertumbuhan berkelanjutan berjangka panjang tanpa memperbaiki kesenjangan dalam kapasitas mengelola COVID-19.
Dia percaya anggota G20 akan mampu menyediakan dana sebesar 23 miliar dolar AS itu mengingat negara-negara yang menjadi anggota memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dunia.
"Kedengarannya seperti banyak uang USD23 miliar tapi itu lebih sedikit di negara berpenghasilan tinggi. Kami membutuhkan investasi internasional itu jika kami ingin mengelola krisis ini," katanya.
Baca juga:
Awali Pertemuan G20, Wamenkes Tekankan Kolaborasi dan Dukungan Berkelanjutan
Bos BI: Presidensi G20 Seimbangkan Agenda Global dan Domestik
Sri Mulyani Harap Indonesia Bisa Belajar dari Kebijakan Negara Maju di Presidensi G20
Sri Mulyani: Pandemi Ciptakan Perlombaan Raih Akses Vaksin Covid-19
Sri Mulyani Beberkan 6 Agenda Prioritas dalam Presidensi G20
Sri Mulyani Beberkan Pentingnya Forum G20 untuk Perdagangan dan Investasi