Produk digital dan fintech jadi cara mudah perluas akses keuangan
Walaupun kini ORI telah bertransformasi menjadi Rupiah, namun masih tetap perlu berjuang untuk pemerataan ekonomi. Rasio keuangan inklusif Indonesia berada pada angka 63 persen yang berarti masih banyak penduduk Indonesia belum menikmati layanan keuangan.
Kementerian Keuangan belum lama ini merayakan peringatan Hari Oeang ke-72. Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai alat pembayaran yang sah, menggantikan mata uang peninggalan era penjajahan dari Belanda dan Jepang.
Walaupun kini ORI telah bertransformasi menjadi Rupiah, namun masih tetap perlu berjuang untuk pemerataan ekonomi. Rasio keuangan inklusif Indonesia berada pada angka 63 persen yang berarti masih banyak penduduk Indonesia belum menikmati layanan keuangan.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Pada tahun 2019, Ketua DK OJK Wimboh Santoso, optimis menargetkan peningkatan rasio keuangan inklusif sebesar 75 persen. "Target tersebut diikuti ajakan Pemerintah kepada semua pihak untuk meningkatkan layanan keuangan digital, tak terkecuali pihak swasta," katanya seperti dikutip, Jakarta, Rabu (1/11).
Menurut laporan McKinsey berjudul The digital archipelago: How online commerce is driving Indonesia’s economic development, transaksi keuangan dan perdagangan secara online dapat memperbanyak jumlah pengguna layanan keuangan serta memberikan aksesibilitas yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat luar Jawa.
"Keberadaan Tokopedia Center akan membuka pintu pengetahuan bagi warga sekitar untuk berani melangkah ke masa depan yang lebih baik, memulai berbisnis online maupun berbelanja online, terutama bagi UMKM Indonesia yang akan menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang," kata Strategic Development untuk Tokopedia Center Doni Nathaniel.
Selain dari marketplace dan produk digital, Tokopedia juga terus mengupayakan pemerataan ekonomi di Indonesia melalui fintech. Mendukung cashless society, Tokopedia sejauh ini telah memiliki beberapa produk fintech seperti Reksa Dana, pinjaman modal, kartu kredit, dan lain sebagainya.
Semua produk digital dan fintech dimaksudkan untuk mempermudah akses keuangan bagi pengguna. Reksa dana misalnya, dimaksudkan untuk memunculkan kebiasaan investasi dalam masyarakat Indonesia karena bisa dimulai dari Rp 10.000.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar Seminar Hari Oeang yang bertemakan Dialog Lintas Generasi: Melanjutkan Estafet Pembangunan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045. Acara ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Oeang ke-72.
Dalam kesempatan ini, tokoh-tokoh lintas generasi pun menjadi pembicara yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, serta CO-Founder Ruang Guru Iman Usman.
Baca juga:
Tokopedia akhirnya bekerja sama dengan OVO
Ini alasan fintech berikan pinjaman uang tanpa jaminan
OJK minta masyarakat waspada manfaatkan layanan simpan pinjam fintech, ini alasannya
Pemain fintech perlu serius atur strategi sasar masyarakat tak berekening
KreditPro masuk Nusa Tenggara Barat
Fintech Token Service dukung inklusi keuangan RI, ini caranya