Produksi minyak naik jadi bukti Pertamina penuhi kebutuhan energi RI
Produksi minyak dan gas Pertamina pada semester I-2016 naik sebesar 12,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan produksi minyak dan gas (migas) PT Pertamina (Persero) hingga semester I-2016 menunjukkan komitmen perseroan untuk tetap mempertahankan kinerja sektor hulu di tengah harga komoditas yang masih rendah.
"Saya kira pencapaian tersebut positif, baik bagi perusahaan maupun negara. Di tengah harga rendah dan kecenderungan perusahaan lain menahan produksi, Pertamina tetap komitmen untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri,” ujar Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, Jumat (22/7).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Pertamina berhasil meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
Produksi minyak dan gas Pertamina pada semester I-2016 naik sebesar 12,5 persen menjadi 640.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), dibanding periode yang sama 2015 sebesar 569.000 BOEPD. Peningkatan kinerja produksi migas Pertamina disokong kontribusi lapangan di luar negeri, yakni Aljazair, Irak dan Malaysia. Hingga akhir 2016, Pertamina menargetkan produksi migas sebesar 661.000 BOEPD terdiri dari 647.000 BOEPD dari lapangan organik dan 14.000 MBOEPD dari lapangan anorganik.
Total produksi minyak Pertamina sepanjang semester I, baik dari luar negeri maupun lapangan di dalam negeri mencapai 305.000 barel per hari (bph), naik
11,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 274.000 bph. Sementara untuk produksi gas sebesar 1.938 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik 15,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.710 MMSCFD.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, mengatakan kinerja produksi minyak dan gas Pertamina di luar negeri menjadi penyokong utama peningkatan produksi kali ini. "Realisasi produksi Aljazair hingga semester I-2016 mencapai 20.000 bph dan gas 111 MMSCFD. Sementara itu, di Irak produksi minyak mencapai 44.000 bph," kata Wianda.
Selain itu, lapangan minyak Pertamina di Malaysia juga turut memberikan andil dengan menyumbang produksi minyak sebesar 21.000 bph dan gas sebesar 89 MMSCFD.
Di Aljazair, Pertamina tercatat menjadi operator di blok Menzel Lejment North. Serta memiliki hak partisipasi di dua blok lainnya, yakni El Merk dan Ourhoud.
Di Irak, Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10 persen di Blok West Qurna 1. Sementara di Malaysia, Pertamina memiliki hak partisipasi 18 persen hingga 25,5 persen di Blok SK-309, SK-311, SK-314A, P, K dan Blok H.
Menurut Komaidi, pemerintah perlu mendukung Pertamina untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi migasnya. Tidak hanya sekadar diberikan insentif, pemerintah juga harus memperlakukan Pertamina secara fair.
"Karena selama ini Pertamina seringkali mendapatkan penugasan tanpa diperhatikan hak dan kewajibannya," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Satya W Yudha mengatakan, Pertamina diusulkan untuk mendapatkan insentif di sektor hulu. Hal ini terutama dikaitkan dengan rencana pemerintah untuk akan menerapkan skema sliding scale terhadap kontrak bagi hasil (Purchase Sharing Contract/PSC). Skema tersebut menetapkan saat harga minyak turun bagian pemerintah berkurang, tujuannya agar tetap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tetap berinvestasi.
"Di Pertamina, PSC-nya seperti PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi, jika dapat sliding scale kan bisa lebih bagus bisa memberikan keuntungan," pungkasnya.
Baca juga:
Indonesia catatkan sejarah segera punya cadangan penyangga energi
Pemerintah janji beri insentif kembangkan blok migas di Natuna
Dari kuota 16,19 juta KL, konsumsi BBM subsidi baru 6,6 juta KL
Kisah Kepala PGN tempuh perjalanan 5 jam jual gas ke industri sawit
Perluas jaringan, PGN alirkan gas bumi di Dumai pada 2018
Tantangan Pertamina kembangkan ladang gas Blok East Natuna