Produksi otomotif Indonesia mengekor Thailand
Kapasitas terpasang produksi otomotif nasional telah mencapai 2 juta unit per tahun.
Industri otomotif nasional saat ini sedang maju pesat. Produksi industri otomotif Indonesia menduduki urutan kedua setelah Thailand di lingkup Asia Tenggara.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan kemampuan produksi industri otomotif nasional ada 2013 mencapai 1,2 juta. Sedangkan Thailand mencapai 2,5 juta unit per tahun.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa Desa Kemudo memutuskan untuk mengelola limbah industri? Agar bisa bermanfaat, pihak desa kemudian mengolahnya menjadi kerajinan meubel yang cantik dan mampu diserap pasar.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Kapan Kerajinan Lak mulai diproduksi? Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kerajinan Lak lahir saat masa Dinasti Ming.
"Namun dengan masuknya investasi selama dua tahun terakhir, kapasitas terpasang produksi otomotif nasional telah mencapai 2 juta unit per tahun," ucap Hidayat di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/6).
Peningkatan industri otomotif sebanding dengan peningkatan industri komponen di Indonesia. Industri komponen Indonesia saat ini mencapai 1.550 perusahaan. Sedangkan Thailand mempunyai sekitar 2.200 perusahaan komponen otomotif.
Hidayat mengingatkan agar industri otomotif nasional mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pasar bebas Asia Tenggara tersebut bisa jadi peluang bagi industri dalam negeri, namun bisa juga jadi tantangan yang apabila tidak diantisipasi dengan baik dan menggerus industri dalam negeri.
"Kita harus melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna meningkatkan ketahanan dan daya saing industri nasional dalam menghadapi dampak negatif MEA,".
Dalam kerangka integrasi Asean terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan, yaitu pertama wood based sector (Indonesia), automotive sector (Indonesia), rubber based sector (Malaysia), tekstil sector (Malaysia), agro based sector (Myanmar), fisheries sector (Myanmar), electronic sector (Filipina), e-ASEAN sector (Singapore), Healthcare sector (Singapore), Airlines sector (Thailand), tourism sector (Thailand) dan logistic service sector (Vietnam).
"Sampai saat ini baru satu sektor yang sudah melakukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) yaitu sektor industri elektronika. MRA sektor otomotif ditargetkan akan ditandatangani pada tahun 2015," katanya.
(mdk/arr)