Program B30 Dinilai Abaikan Penurunan Konsumsi Biodiesel di Eropa dan AS
Ekonom senior Faisal Basri menilai, kebijakan ini mengabaikan tren penurunan konsumsi biodiesel di Eropa dan Amerika Serikat hingga tahun 2029. Sebab, teknologi permesinan dunia tidak didesain untuk menggunakan biodiesel, mengingat Amerika Serikat dan Eropa ujung tombak teknologi permesinan dunia.
Pemerintah tengah mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil. Upaya ini dilakukan melalui Program B30 (biodiesel) sudah direalisasikan, menyusul kemudian B50 yang rencana dikeluarkan pada tahun depan.
Ekonom senior Faisal Basri menilai, kebijakan ini mengabaikan tren penurunan konsumsi biodiesel di Eropa dan Amerika Serikat hingga tahun 2029. Sebab, teknologi permesinan dunia tidak didesain untuk menggunakan biodiesel, mengingat Amerika Serikat dan Eropa ujung tombak teknologi permesinan dunia.
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Bagaimana biodiesel membantu menekan penggunaan bahan bakar fosil? Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil dalam berbagai aplikasi.
-
Kapan biodiesel pertama kali ditemukan? Proses yang disebut dengan transesterifikasi ini sebenarnya pertama kali dilakukan pada tahun 1853 oleh seorang pria bernama Patrick Duffy.
-
Siapa yang mendorong Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua? Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.
-
Apa saja hasil olahan dari minyak bumi? Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum melewati tahapan selanjutnya.
-
Apa yang akan dikembangkan Pertamina dari bahan bakar berbasis bioenergi? Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, produksi biodiesel meningkat karena Program Biofuel. Kalau sampai 2017 itu lebih banyak buat program biodiesel daripada buat petani kecil," ujar dia dalam diskusi Kebijakan Biodiesel Untuk Siapa, Rabu (18/11).
Dia memperkirakan pada 2016-2017 dana CPO sekitar USD 1,9 miliar. Di mana USD 1,5 miliar digunakan untuk program biodiesel. "Oleh karena itu, pertumbuhan produksi biodiesel sepenuhnya bergantung pada ekspor minyak kelapa sawit, dan harganya yang bersaing," imbuhnya.
Menurutnya, jika ekspor kelapa sawitnya turun, maka dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) juga turun. "Jadi ini ada kontradiksi. Semakin sedikit yang kita ekspor, semakin sedikit penerimaan negara dari bea sawit, ditambah juga dengan bea ekspor," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PTPN III Minta Pemerintah Prioritaskan Pemenuhan CPO Dalam Negeri
Imbas Corona, Serapan FAME Program B30 Tahun ini Diproyeksi Tak Capai Target
Semester I-2020, Realisasi Serapan Biodiesel Nasional Capai 4,36 Juta kL
Biodiesel Dinilai Bukan Solusi Kurangi Defisit Perdagangan Bidang Energi
Petani Kelapa Sawit Diharapkan Bisa Ikut dalam Rantai Pasok Biodiesel
Program B30 Potensi Timbulkan Ketergantungan Impor Kelapa Sawit