Program satu juta rumah murah Jokowi sasar daerah pinggiran
"Dibutuhkan infrastruktur supaya lahan itu bisa efektif."
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy secara tegas meminta kepada pemerintah untuk segera membangun infrastruktur penghubung wilayah yang menjadi tempat pembangunan proyek satu juta rumah murah.
Menurut Eddy, infrastruktur sangat diperlukan karena lahan-lahan yang dibidik pemerintah berlokasi di pinggir-pinggir kota dengan akses infrastruktur penghubung yang relatif minim.
-
Apa yang membuat rumah masa kecil Presiden Jokowi spesial? Bangunan joglo yang ditempati menjadi spesial karena sejarah yang terukir di sana.
-
Bagaimana kondisi rumah masa kecil Presiden Jokowi saat ini? Rumah itu benar-benar terjaga keasliannya. Tak bisa dipungkiri beberapa bagian kayu sudah tampak keropos dan mengalami sedikit renovasi. Namun hal itu tak menghilangkan kesan klasik dari bangunan tersebut.
-
Mengapa Jokowi meminta Kementerian PU untuk membangun rumah warga? Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera membangun kembali rumah warga setelah tempat relokasi disiapkan pemerintah daerah.
-
Siapa pemilik asli rumah masa kecil Presiden Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
-
Dimana letak rumah masa kecil Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo menghabiskan masa kecilnya di beberapa rumah yang ia tempati bersama keluarganya. Salah satunya rumah masa kecilnya yang berada di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
-
Kapan Jokowi meresmikan rekonstruksi bangunan di Sulawesi Barat? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
"Lahan-lahan yang kita lihat banyak lahan baru, tapi tidak ada infrastruktur. Makanya dibutuhkan infrastruktur, supaya lahan itu bisa efektif. Ya, pada umumnya di pinggir kota. Di penghubung antar kota, dibuat perencanaan matang," tutur Eddy usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/6).
Eddy mengatakan, anggota REI sudah berkomitmen untuk membantu pemerintah mencapai target satu juta rumah dalam kurun waktu 5 tahun.
"Kita imbau dan ajak seluruh anggota REI, yang areanya cocok untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) segera laksanakan perencanaannya, sudah dilakukan rakornas di REI dan semua anggota beri komitmen," ungkap Eddy.
Apabila program satu juta rumah ini berjalan, Eddy optimis masalah backlog perumahan di Indonesia akan berkurang. Namun, Eddy mengaku belum melakukan perhitungan berapa persen backlog yang bisa dikurangi.
"Pasti yah, kalau program jalan, maka pengurangan rumah pasti berjalan. Tapi kebutuhan rumah yang diperlukan harus dipenuhi, itu yang penting. Kalau program ini semua jalan, akan bisa kurangi backlog," tutupnya.
(mdk/idr)