Proyek Kalija I rampung, pipa gas PGN menjadi 6.470 km
Jumlah itu setara dengan 70 persen pipa gas bumi di Indonesia.
Proyek pipa gas Kalimantan Jawa tahap I (Kalija I) telah mengalirkan gas bumi ke lapangan Kepodang di Laut Utara Jawa Tengah. Gas tersebut kemudian dialirkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok.
Pengaliran gas itu sudah berlangsung sejak akhir Agustus 2015. Awalnya, proyek Pipa Kalija ini sempat mangkrak sejak 2006. Pemerintah kemudian menugaskan PGN untuk melanjutkan pekerjaan yang tak kunjung selesai tersebut pada 2014. PGN pun menunjukkan komitmen dalam mengembangkan pembangunan pipa gas bumi.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa BPH Migas melakukan pengecekan pipa transmisi gas di Batam? BPH Migas turun langsung untuk memastikan kondisi pipa transmisi dalam kondisi baik dan andal.
-
Apa yang dilakukan BPH Migas untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan gas bumi? Sebagai upaya untuk meningkatkan skill dan kompetensi kepada badan usaha terkait hal tersebut, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bekerja saa dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menggelar bimbingan teknis (Bimtek).
-
Siapa yang memproduksi VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia? Memiliki panjang sekitar 300 meter atau setara 2 kali lapangan bola dan kapasitas sebesar 91.000 m3, VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar dunia yakni Hanhwa Ocean, Korea Selatan.
-
Dimana BPH Migas melakukan edukasi tentang gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa. Hal ini yang disampaikan Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon S. saat menjadi narasumber pada acara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Goes to Campus, di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Pipa gas bumi yang dibangun sepanjang 207 kilometer itu akhirnya selesai dibangun. Rinciannya, pipa sepanjang 203 kilometer berada di laut dan 4 kilometer di darat. Selain itu PGN juga membangun stasiun gas di Tambak Lorok.
Head of Corporate Communication PGN Irwan Andri Atmanto mengatakan rampungnya proyek Pipa Kalija I tersebut menambah infrastruktur pipa gas bumi PGN sehingga menjadi 6.470 kilometer (km). Jumlah itu setara dengan 70 persen pipa gas bumi di Indonesia.
“Kami berkomitmen tinggi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (7/10).
Selain Pipa Kalija I, kata Irwan, PGN membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi di wilayah distribusi Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Selatan sepanjang 2.707 km. Rinciannya, Jawa Timur dan Jawa Tengah sepanjang 785 km, Sumatra Utara dan Kepulauan Riau 761 km, Transmisi Grissik-Duri 536 km, Transmisi Grissik-Batam-Singapura 470 km, serta Transmisi South Sumatra West Java sepanjang 1.004 km.
"PGN komitmen untuk membangun pipa gas sepanjang 450 km tahun ini. Sementara, PGN menargetkan pipa-pipa baru yang dibangun mencapai 4.000 km hingga 2019," kata dia.
(mdk/bim)