Proyek Tol Balikpapan-Samarinda mengkrak karena pembebasan lahan
Presiden Jokowi akan membuat terobosan baru agar masalah lahan tidak lagi menghambat proses pembangunan di nusantara.
Presiden Joko Widodo meninjau Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi V Km 13 Balikpapan-Sepinggan, Balikpapan Utara. Proyek Pembangunan Jalan Tol ini sudah beroperasi sejak enam tahun lalu namun karena terkendala pembebasan lahan, hingga saat ini belum rampung juga.
Mengenai hal ini, Presiden Jokowi akan membuat terobosan baru agar masalah lahan tidak lagi menghambat proses pembangunan di nusantara. Sebab persoalan lahan tidak hanya terjadi di Balikpapan Utara melainkan merata di beberapa daerah lain.
"Kalau pembebasan lahan selesai, konstruksi itu cepat selesai," ucap Presiden di lokasi Proyek Pembangunan Tol seperti yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, Kamis (24/3).
"Ini adalah bagian dari tol Balikpapan-Samarinda yang sudah dimulai tahun 2010 tapi berhenti. Saya paksa dengan Pak Gubernur untuk dimulai lagi kemarin, pada bulan November 2015. Dan ternyata betul November sudah mulai lagi, konstruksi sudah selesai 7,6 km," tambah Presiden.
Mengenai pembebasan lahan, Presiden mengungkapkan telah selesai 85 persen dari total 99,02 km. Sementara masih ada sekitar 15 persen lahan yang belum dibebaskan. Kendati demikian, Presiden yakin akan segera terselesaikan.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan 27 km dari ruas jalan tol Balikpapan-Samarinda Seksi V Km 13 Balikpapan-Sepinggan dibiayai oleh APBN dan APBD. "Sisanya akan diberikan investor. Kita harapkan seluruhnya jalan tol dari Balikpapan menuju Samarinda ini selesai pada tahun 2018," ucap Presiden.
Masih dalam kesempatan yang sama, Presiden menegaskan serangkaian masalah yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur terkadang bukan hal yang sulit, namun akan menjadi pelik ketika tidak diselesaikan secara detil.
"Seperti yang dialami jalur tol ini di mana harus melakukan pembebasan lahan TNI dan juga lahan pembebasan hutan," tuturnya.
Seperti permasalahan lahan dengan TNI, Presiden mengaku hanya menelepon Panglima TNI dan urusannya selesai. Masalah lahan hutan misalnya, lanjut dia hanya berbicara dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan urusan pun beres.
"Itu makanya perlunya turun ke lapangan," ujar Presiden.
Dalam peninjauan ini Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.