Punya Potensi Pasar Besar, Perbankan Syariah Diminta Tonjolkan Keunikan Produk
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini perbankan syariah mampu mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi covid-19. Lantaran masih banyak ekosistem-ekosistem yang berkaitan dengan perbankan syariah yang belum digarap maksimal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini perbankan syariah mampu mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi covid-19. Lantaran masih banyak ekosistem-ekosistem yang berkaitan dengan perbankan syariah yang belum digarap maksimal.
"Saya yakin seyakin-yakinnya, karena ekosistem-ekosistem perkembangan perbankan syariah kita itu kan banyak bener yang belum digarap oleh perbankan syariah terkait dengan mungkin makanan halal, marketplace Syariah yang begitu luas," kata Heru dalam Launching Roadmap Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025, Kamis (25/2).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
Heru menjelaskan, bahwa dalam perbankan syariah terpenting adalah menonjolkan keunikan produk dan digitalisasi. Dengan begitu, perbankan syariah bisa memenuhi harapan dari para nasabah.
"Memang syarat mutlaknya mau tidak mau kita harus berinovasi untuk meluncurkan produk-produk baru yang tentunya tidak melupakan nilai-nilai syariah, sehingga kita bisa maksimalkan dukungan ekosistem tadi itu," kata Heru.
Ekosistem Potensial Perbankan Syariah
Tidak hanya ekosistem makanan halal dan marketplace syariah saja yang belum digarap maksimal. Melainkan juga ada ekosistem lain seperti wisata halal, haji dan umrah, farmasi dan kosmetik halal, fesyen halal, media dan rekreasi halal, pesantren, masjid, serta Lembaga amil zakat, yang peluangnya masih terbuka lebar.
"Itu kan semua hal ekosistem yang belum digarap oleh perbankan syariah kita, belum maksimal. Nah begitu ada sinergi dengan perbankan syariah kita saling bergandengan tangan antara stakeholder dengan perbankan syariah, tentunya yang didukung oleh digitalisasi," jelasnya.
Heru menegaskan, jika perbankan syariah mampu melayani dan menggarap ekosistem ekonomi syariah yang sudah disebutkan di atas, dirinya yakin nasabah perbankan konvensional akan lari ke produk syariah, dan secara langsung mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Kalau itu digarap, saya yakin akan berkembang dengan sangat cepat bahkan akan berkembang dan seyakin-yakinnya nasabah kita akan lari ke bank syariah. Tentunya yang paling penting adalah produk digitalisasi dan keunikan produk itu tetap mengedepankan nilai-nilai syariah," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)