Pupuk Indonesia Gandeng PLN Wujudkan RI Jadi Pelopor Pengembangan Solusi Energi Hijau
Kerja sama ini untuk memperluas pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.
Kerja sama ini untuk memperluas pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.
- Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi Kembangkan Green Ammonia di Gresik
- Plant Pertama di Indonesia, Kementerian ESDM: PLN Miliki Cara Paling Cepat Hasilkan Green Hydrogen
- PLN-Pupuk Indonesia Gandeng ACWA Power Bangun Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia
- Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Kembangkan Hidrogen Hijau di Indonesia
Pupuk Indonesia Gandeng PLN Wujudkan RI Jadi Pelopor Pengembangan Solusi Energi Hijau
Pupuk Indonesia Gandeng PLN Wujudkan RI Jadi Pelopor Pengembangan Solusi Energi Hijau
PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan PT PLN (Persero) untuk mengembangkan ekosistem green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan industri PT Pupuk Kujang.
Rahmad mengatakan, kerja sama tersebut adalah upaya untuk memperluas kerja sama pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.
Sebelumnya, Pupuk Indonesia bersama PLN juga berkolaborasi untuk pengembangan Green Industrial Cluster di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) di Lhokseumawe Aceh, serta pengembangan green hydrogen dan green ammonia pada kawasan industri Petrokimia Gresik di Jawa Timur.
Merdeka.com
Menurutnya, pengembangan ekosistem industri hijau atau tanpa emisi karbon itu selain merupakan implementasi prinsip ESG, juga sebagai langkah nyata yang sejalan dengan peta jalan (roadmap) dekbarbonisasi untuk mendukung target pencapaian nol emisi karbon pemerintah Indonesia pada tahun 2060.
Merdeka.com
Arah pengembangan perusahaan ke depan adalah menjadi industri pupuk dan petrokimia global yang terintegrasi.
Dengan kapasitas produksi amonia Pupuk Indonesia grup sekitar tujuh juta ton per tahun, perusahaan berpotensi besar menjadi pemain utama pada industri ini.
"Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi global player pada industri green ammonia, terlebih dengan posisi strategis Indonesia yang dapat menjadi hub green hydrogen dan green ammonia," imbuh Rahmad.
Pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi semakin relevan karena kebutuhan clean ammonia untuk energi diprediksi akan meningkat signifikan. Selain itu, keberadaan green ammonia juga dapat mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk lantaran amonia adalah bahan baku utama pupuk Urea, NPK, ZA, dan sebagainya.
Nantinya, studi pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN akan dilaksanakan dalam dua tahapan. Pertama, studi mencakup produksi green hydrogen pada fasilitas produksi milik PLN untuk kemudian didistribusikan ke fasilitas pabrik green ammonia di kawasan industri Pupuk Kujang.
Selanjutnya, green hydrogen akan dikonversi menjadi green ammonia di fasilitas produksi Pupuk Kujang, untuk selanjutnya didistribusikan kembali ke ke fasilitas penyimpanan green ammonia di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN untuk dijadikan bahan bakar co-firing.
Merdeka.com
Adapun tahap kedua, meliputi pengembangan fasilitas green hydrogen di lokasi fasilitas produksi green ammonia di Pupuk Kujang, yang didukung oleh PLN dengan layanan Renewable Energy Certificate (REC).
Berikutnya pelaksanaan konversi green hydrogen menjadi green ammonia oleh Pupuk Kujang menggunakan fasilitas produksi green ammonia Pupuk Kujang. Dan terakhir pemanfaatan green ammonia untuk kepentingan co-firing PLTU milik PLN dan kebutuhan ekspor.