Racik Premium sendiri, Pertamina bisa hemat 2 juta barel per bulan
PT Pertamina (Persero) berencana meracik sendiri Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Peracikan sendiri akan dilakukan di fasilitas blending Tanjung Uban, Bintan. Fasilitas blending tersebut pertama kali dimiliki Pertamina, juga akan menghasilkan Pertamax dan Pertalite.
PT Pertamina (Persero) berencana meracik sendiri Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Peracikan sendiri akan dilakukan di fasilitas blending Tanjung Uban, Bintan.
Senior Vice President Integrated Suply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan dengan meracik BBM jenis premium sendiri maka perseroan dapat menghemat impor sebesar 2 juta barel per bulan. Bahkan, fasilitas blending tersebut pertama kali dimiliki Pertamina, juga akan menghasilkan Pertamax dan Pertalite.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
"Kita sedang berusaha mmelakukan aktifitas sendiri, memang Singapura saja yang bisa blending, kita mulai dengan Mogas 88," ujar Daniel di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (21/9).
Menurutnya, saat ini Pertamina tengah mempelajari cara pencampuran bahan mentah untuk menghasilkan BBM dan sedang mencari kemungkinan kerja sama untuk pengembangan bisnis di luar negeri.
"Blending juga ada risikonya juga, tidak gampang, kita sedang mempelajari kemungkinan melakukan, sambil menunggu terminal selesai," katanya.
Daniel menjelaskan, fasilitas blending Tanjung Uban sebelumnya hanya berperan sebagai terminal BBM berkapasitas 60.000 kiloliter (kl). Nantinya, adanya pengembangan sekaligus pembangunan infrastruktur peracikan BBM, akan ditambah empat tangki kapasitas 50.000 kl dan dermaga berkapasitas 100.000 DWT.
"Tangki yang sudah eksisting 15.000 kl ada empat, itu hanya sebagai penampung saja," kata Daniel.
Daniel melanjutkan, fasilitas tersebut ditargetkan selesai Desember 2016 dan dapat beroperasi komersial semester pertama 2017. Dengan begitu Pertamina dapat meracik BBM sendiri di luar fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang). Ke depannya, terlihat potensi pengembangan bisnis penjualan BBM Pertamina di pasar internasional.
Baca juga:
Anak usaha Pertamina produksi 120.000 BOEPD di blok migas asing
SP PGN nilai holding energi harus libatkan PLN, PGN dan Pertamina
Proyek revitalisasi kilang, Pertamina butuh 20.000 tenaga kerja baru
Pemerintah diminta tertibkan bisnis gas sebelum buat holding
Polisi gerebek 'tempat kentut' tangki elpiji bersubsidi di Cilacap
Soal akuisisi PGE, PLN dinilai tak bisa kelola pembangkit panas bumi
Hingga Agustus, angka kehilangan minyak Pertamina capai 0,18 persen