Regulasi dan infrastruktur masih jadi keluhan pengusaha asing
Dubes Inggris meminta perlu ada perbaikan guna mempercepat angka pertumbuhan pembangunan di Tanah Air.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Maliq, menilai regulasi di Indonesia masih rumit, khususnya mengenai iklim bisnis. Dia meminta perlu ada perbaikan guna mempercepat angka pertumbuhan pembangunan di Tanah Air.
"Setiap saya ketemu pebisnis, dia selalu bilang hambatannya soal regulasi, perizinan investasi, perizinan lingkungan. Dan permintaannya sama, jika bisa lebih konsisten dan lebih transparan, kita bisa menyesuaikan investasi. Regulasi yang bagus itu simpel, konsisten, dan transparan," kata Moazzam di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (17/3).
Selain itu, biaya logistik yang dialami oleh pengusaha di Indonesia masih tinggi. Dia menilai perlu ada investasi dalam infrastruktur untuk memperlancar proses bisnis di Tanah Air.
"Indonesia perlu investasi dalam pembuatan jalan, jembatan, transportasi umum. Tanpa investasi seperti itu kaitan antara pulau-pulau akan menghambat terhadap masa depan pembangunan di Indonesia," imbuhnya.
Seperti diketahui, pemerintah tengah memperbaiki berbagai regulasi terkait iklim investasi di tanah air. Setelah mengeluarkan layanan izin investasi 3 jam, pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi mengenai daftar negatif investasi (DNI) untuk para investor asing.
Baca juga:
Pungutan liar di daerah sulitkan ekonomi dan pengusaha
Dari kapasitas 200, jalur ganda Pantura baru layani 93 perjalanan KA
GAPMMI ingin pusat logistik berikat di kawasan industri Cikarang
Ini bentuk kerja sama PT Pos Indonesia dengan 10 BUMN
Sinergi BUMN, biaya logistik diprediksi turun 5 persen di 2021
Turunkan biaya logistik, Menteri Rini sinergikan 11 BUMN
Rantai pasokan panjang buat harga bawang merah meroket
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa saja infrastruktur yang dimaksud Gibran? Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak. “Surplus sumber daya manusia adalah berkah untuk bangsa. Maka, kita perhatikan betul dari kebutuhan mendasar seperti makan siang dan susu gratis untuk ibu hamil, siswa, dan santri. Kesehatan gizi rakyat harus terpenuhi karena kita ingin menghindari stunting, terutama sejak dalam kandungan sampai usia 2 tahun,” ujar dia.Sementara itu, infrastruktur fisik merujuk pada bantuan pemerintah dari aspek sarana dan prasarana guna menunjang terwujudnya SDM berkualitas di masa depan.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Apa yang menjadi kunci keberhasilan proyek investasi PLN di sektor kelistrikan? Kunci penting dalam keberlanjutan investasi, khususnya di sektor ketenagalistrikan adalah kontrak kerja sama. Kunci penting langkah ini, PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.
-
Kapan inflasi penting untuk investor? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.