Rektor: Ada impor pangan IPB dipertanyakan, itu menyesatkan
Peningkatan produktivitas pertanian tidak mampu mengimbangi laju pertambahan penduduk Indonesia.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menegaskan bahwa Peningkatan produktivitas pertanian tidak mampu mengimbangi laju pertambahan penduduk Indonesia yang mencapai 1,43 persen per tahun. Di sisi lain, segala macam terobosan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang dibuat institusi pendidikan tersebut sering diabaikan.
"Kalau ada impor lalu muncul pertanyaan ke mana saja IPB? Ini menyesatkan," ujarnya di sela-sela pameran produk pertanian Agrinex Expo ke-8, di Jakarta Convention Center, Jumat (28/3).
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Kapan IPB resmi didirikan? Pendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 1963 merupakan tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam bidang pertanian.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Herry mengklaim, sejak 2008, IPB aktif melakukan riset peningkatan kualitas pertanian. "Dalam enam tahun terakhir, 615 penelitian paling prospektif, 364 riset atau berarti 38 persennya adalah inovasi IPB," kata Herry.
Masalahnya, hasil penelitian para ilmuwan IPB tidak banyak dimanfaatkan oleh industriawan dan pemerintah. Ini berbeda dengan Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan, tercipta hubungan saling menguntungkan antara peneliti dengan pelaku usaha dan pemerintahnya.
"Baru 10 persen penelitian kami dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena ini memerlukan uji coba produksi, komersialisasi. Kami usul perlu tahapan komersialisasi konsisten oleh institusi dan ada inkubator bisnis," ungkapnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, akademisi perlu didukung untuk membuat terobosan ilmiah guna menggenjot produk pangan bernilai tambah, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Jangan seperti sekarang, IPB sering diplesetkan jadi Institut Publisistik Bogor, karena banyak teman-teman wartawan saya lulusan IPB," kelakarnya dalam forum yang sama.
Dia mencontohkan, keuntungan petani cokelat bisa meningkat empat kali lipat, jika ada investasi tambahan di sektor hulu senilai Rp 70 miliar. Lebih dahsyat lagi, profit petani cokelat bisa melonjak 19 kali lipat ketika ada tambahan investasi hilir Rp 100 miliar.
Baca juga:
Mendag M. Lutfi ogah berkomitmen tolak impor pangan
Hanya dibangun masa Soeharto, ketahanan pangan sekarang rentan
Swasembada garam hanya sebatas mimpi
Wapres ultimatum Indonesia harus sudah swasembada garam di 2015
Kalah dari Malaysia, RI belum jadi rujukan pengujian pangan