Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Penasihat Kepala Satu Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Nanang Abdul Manaf, menyebut sudah ada beberapa calon kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang telah menghubunginya.
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
- Pertamina Patra Niaga Kirim Bantuan Korban Erupsi Lewotobi, Ada 1.400 Liter Minyak Tanah dan BBM
- Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari
- Diusulkan Jadi Proyek Strategis Nasional, Pengembangan Blok South Andaman Rampung Oktober 2024
- Heboh Pertalite Tercampur Air, Begini Penjelasan Pertamina
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Spanyol, Repsol telah angkat kaki dari Blok Migas Andaman III di lepas pantai (offshore) Aceh. Sebab, kegiatan eksplorasi yang dilakukan terindikasi tidak membuahkan hasil (dry hole).
Namun, hengkangnya Repsol bakal digantikan oleh perusahaan migas dunia lain.
Penasihat Kepala Satu Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Nanang Abdul Manaf, menyebut sudah ada beberapa calon kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang telah menghubunginya.
"Ada juga yang tertarik setelah Repsol bilang enggak lanjut. Sudah mulai ngantre. Yang pernah ngomong sama saya 3-4 perusahaan," ujar Nanang di sela kegiatan IPA Convex 2024 si ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (16/5).
Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.
Hanya saja, dia memastikan wilayah kerja yang terletak di lepas pantai utara Aceh yang beririsan dengan negara tetangga ini menyimpan potensi gas luar biasa.
"Prospeknya kita lihat hasil studi menunjukkan bahwa Andaman sangat-sangat menarik, karena di Myanmar ada discovery gas besar oleh Costco Korea," terang Nanang.
Nanang pun meluruskan informasi terkait Repsol yang belum menemukan hasil di Blok Andaman III. Menurutnya, hasil temuan di sana belum sesuai ekspektasi dari raksasa migas Spanyol itu saja.
"Sebenarnya enggak dry hole, cuman tidak sesuai target yang diharapkan Repsol. Repsol kan harapannya seperti yang di Harbour, tapi dia dapatnya di reservoir yang lain. Tapi mungkin tidak terlalu besar, makanya buat mereka tidak ekonomis untuk dilakukan," ungkapnya.
Untuk menemukan KKKS baru di Blok Andaman III, SKK Migas dan pemerintah membuka opsi untuk kembali dilakukan lelang ulang.
"Kelihatannya begitu. Nanti government policy-lah," pungkas Nanang.
merdeka.com