Resmi dibuka, Indobuiltech 2017 diikuti 550 peserta dari 20 negara
Indobuidtech merupakan platform bisnis dan marketplace bagi para pebisnis dan pelanggan aneka ragam building materials and finishing products. Pameran ini diharapkan akan menumbuhkan dampak positif bagi pertumbuhan sektor konstruksi nasional.
PT Debindo-ITE secara resmi membuka pameran material dan teknologi bangunan terbesar di Indonesia, Indobuildtech Expo Jakarta 2017, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten. Pameran berlangsung mulai Rabu-Minggu, 17-21 Mei 2017. Pameran tersebut melibatkan 550 perusahaan dari 20 negara sebagai peserta pameran.
Indobuidtech merupakan platform bisnis dan marketplace bagi para pebisnis dan pelanggan aneka ragam building materials and finishing products. Pameran ini diharapkan akan menumbuhkan dampak positif bagi pertumbuhan sektor konstruksi nasional. Acara ini didukung langsung 16 asosiasi industri dan profesi serta layaan bisnis perbankan CIMB Niaga.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Presiden Direktur PT. Debindo ITE, Effi Setiabudi mengatakan, sejak diadakan secara tahunan sejak 2003 lalu, Indobuildtech memamerkan produk building and finishing materials, sekaligus menjadi benchmarking dengan produk dari negara lain dari 20 negara peserta pameran.
"Indobuildtech 2017 menampilkan aneka ragam produk dengan terobosan inovasi dan teknologi terbaru sebagai solusi bagi pebisnis dan pengunjung umum untuk kebutuhan sektor konstruksi, properti dan infrastruktur. Pengunjung juga mendapatkan peluang business networking dan nilai tambah dari banyak kegiatan pendukung selama 5 hari pameran," kata Effi dalam keterangannya yang dikutip merdeka.com di Jakarta, Kamis (18/5).
Sejak tahun lalu, Indobuildtech menghadirkan pameran buidling and finishing materials terbesar bernama Indoconstech. "Dalam pameran ini, beragam alat operasional proyek konstruksi hingga aneka jenis kendaraan berat ikut dihadirkan," jelasnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menyatakan, dengan kontribusi ekspor sekitar 3 persen dari total ekspor, ekspor bahan bangunan mencapai USD 2,29 miliar tahun lalu. Terutama ke Australia, Singapura, Jepang dan Malaysia.
"Sektor ini tumbuh 10,27 persen pada kuartal-I 2017 dengan nilai mencapai USD 378 juta. Momentum pertumbuhan ini merupakan dampak dari menggeliatnya dan percepatan infrastruktur nasional. Ini perlu ditingkatkan misalnya dengan mengisi pasar properti sehingga berdanpak ke pemerataan ekonomi," kata Arlinda.
Pemerintah sendiri, lanjut dia, berencana menggelar trade expo pada Oktober mendatang dan menargetkan 15.000 peserta dari 125 negara. "Diharapkan akan ada transaksi hingga USD 1,1 miliar dalam pameran tersebut," jelas dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, sektor konstruksi menempati posisi ketiga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia sepanjang 2016, dengan kontribusi 0,51 persen setelah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan.
Kontribusi sektor konstruksi bagi pembentukan produk domestik bruto (PDB) pun cukup signifikan, yakni 10,38 persen atau di urutan ke-4 setelah sektor industri, pertanian, dan perdagangan.
Baca juga:
Cara jitu Kemenperin genjot populasi industri kimia, tekstil & aneka
BPS: Produksi industri manufaktur besar-sedang naik 4,33 persen
Panasonic perluas pasar ekpor hingga Thailand dan Malaysia
Industri manufaktur terancam jika aturan TKDN dilonggarkan
Sidoarjo bakal pasok suku cadang truk ke kota di Ukraina