Resmi IPO, Saham Armada Berjaya Trans Melejit 50 Persen
PT Armada Berjaya Trans Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Kamis ini. Emiten dengan kode saham JAYA ini menjadi perusahaan keenam yang melantai di BEI pada 2019, atau perusahaan tercatat ke-624.
PT Armada Berjaya Trans Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Kamis ini. Emiten dengan kode saham JAYA ini menjadi perusahaan keenam yang melantai di BEI pada 2019, atau perusahaan tercatat ke-624.
Harga saham JAYA pada saat pembukaan perdagangan di BEI pukul 09.00 WIB menghijau 5 persen atau naik Rp 144 menjadi Rp 432, dari harga Penawaran Umum Perdana (PUP) yang sebesar Rp 288 per lembar saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Hal itu menyebabkan saham JAYA terkena penolakan otomatis (auto rejection) oleh Jakarta Automated Trading System (JATS), lantaran kenaikan harga saham melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham PUP sebesar 50 persen.
Adapun volume perdagangan saham di pasar reguler hingga waktu JAYA catatkan saham perdananya mencapai 1.100 unit senilai Rp 388,800.
Sementara, jumlah saham perseroan yang dilepas ke publik mencapai 150 juta unit, atau sebesar 40 persen dari modal disetor dan ditempatkan JAYA setelah PUP. Dari aksi korporasi ini, perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 43,2 miliar.
Bersamaan dengan penawaran saham IPO, JAYA juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 75 juta unit dengan harga pelaksanaan Rp 680 per saham. Itu setara dengan 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka PUP. Dari penawaran Waran Seri I tersebut, JAYA nantinya akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 51 miliar.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bank Kalsel Berencana Melantai di Bursa Saham Pada 2020
Targetkan Buku III, BNI Syariah Bakal IPO Tahun Ini
DIRE Padjajaran Besutan Ciptadana Resmi Melantai di Bursa Saham
2 Anak Usaha Wijaya Karya Bakal IPO di 2019
BEI Catat 45 Perusahaan Minat IPO Tahun ini
Melantai di BEI, Saham Nusantara Properti Internasional Langsung Naik 69 Persen
Resmi Jadi Emiten Ke-4 di 2019, Saham CLAY Langsung Meroket 70 Persen