Resmi Jadi Emiten Ke-4 di 2019, Saham CLAY Langsung Meroket 70 Persen
Direktur Utama PT Citra Putra Realty Tbk, Yudha Bhakti mengatakan, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.
PT Citra Putra Realty Tbk resmi menjadi perusahaan ke-4 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca melaksanakan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) Pada Jumat (18/1/2019). Perusahaan masuk ke perdagangan dengan kode saham CLAY.
Direktur Utama PT Citra Putra Realty Tbk, Yudha Bhakti mengatakan, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
"Kinerja perusahaan sampai Juli 2018 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Kami optimis dengan prospek bisnis perhotelan yang dijalankan perseroan saat ini," ujar dia di Mainhall BEI, Jakarta, Jumat (18/1).
Pada sesi pembukaan perdagangan, saham CLAY melonjak 126 poin atau 70 persen ke level Rp 306 dari harga IPO Rp 180 per saham. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 7 kali dengan volume sebanyak 24 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 734.400.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan yang bergerak di bidang properti tersebut menunjuk Lotus Andalan Sekuritas dan OSO Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
CLAY sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi dan jasa perhotelan, yang kemudian melepas 520 juta saham baru atau setara 20,23 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Lewat penawaran awal sebesar Rp 180, CLAY memproyeksikan bisa mendapatkan dana segar hingga sebesar Rp 93,6 miliar.
Rencananya, dana hasil IPO sebanyak 94 persen bakal digunakan untuk melakukan pembelian landbank tanah dan sisanya untuk modal kerja. Adapun pembelian landbank dilakukan perseroan di daerah Pontianak.
Sebagai informasi, perusahaan telah memiliki dua hotel antara lain hotel bintang lima The Stone di Bali dan hotel bintang tiga The Clay di Jakarta. Rata-rata okupansi The Stones pada tahun lalu mencapai 77,70 persen atau naik 12,18 persen dari 2017. Sedangkan rata-rata okupansi The Clay sekitar 65,22 persen atau turun 17,31 persen dari tahun lalu.
Pada semester I 2018, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 104,86 miliar atau naik 7,33 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 97,69 miliar. Penjualan semester I 2018 disumbang oleh layanan kamar sebesar Rp 71,71 miliar dan penjualan makanan-minuman sebesar Rp 31,29 miliar.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Darmin Dorong Masyarakat Investasi di Pasar Saham, Ini Keuntungannya
Tiket.com Siap Melantai di Bursa Saham
Tahun Politik, Bos OJK Prediksi Tak Surutkan Minat IPO
Kondisi Ekonomi Membaik, Investor Disarankan Tambah Investasi di Pasar Saham
Kadin Sebut Jumlah Investor di Pasar Modal Masih Kecil