Revolusi industri 4.0 buka peluang dongkrak skill SDM
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja.
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.
"Di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM. Sebab, talent menjadi kunci atau faktor penting untuk kesuksesan implementasi industri 4.0," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/9).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
Merujuk arah peta jalan tersebut, Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada bidang Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM). Selain itu, fokus meningkatkan kualitas unit pendidikan vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik.
"Kami meyakini, generasi muda Indonesia merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan, sesuai dengan bonus demografis yang dimiliki Indonesia dalam 10 tahun ke depan," ujar Airlangga.
Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mengumpulkan bakat-bakat SDM yang dibutuhkan dalam membangun ekonomi digital.
Misalnya, Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara SMK dengan industri di berbagai daerah di Indonesia. "Kemudian, kami sudah menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan Politeknik. Selain itu, menjalankan program silver expert dalam rangka melibatkan tenaga ahli dari sektor industri sebagai instruktur," tuturnya.
Bahkan, guna mendorong percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia, Kemenperin menggandeng lembaga riset terkemuka dari Jerman, Fraunhofer IPK. Kerja sama yang dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia.
Airlangga pun menegaskan, upaya-upaya tersebut membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku industri dan pihak akademisi. "Dari sisi pemerintah, akan memastikan melalui kebijakan yang memadai seperti pemberian insentif untuk investasi teknologi penerapan industri 4.0," jelasnya.
Sementara itu, pelaku industri perlu memanfaatkan teknologi terkini pada proses produksinya, baik itu melalui pengembangan sendiri atau kelompok yang dibentuk dengan perusahaan lain. Sedangkan, lembaga akademis harus mulai aktif melakukan kegiatan litbang yang berpotensi untuk memacu daya saing industri nasional.
Direktur Jenderal Direktorat Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengungkapkan, revolusi industri 4.0 yang tengah bergulir memberikan kesempatan bagi pengembangan dan penguatan industri nasional.
"Pada saat yang sama, revolusi industri 4.0 memberikan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh dan berkelanjutan," kata dia.
Untuk mendukung implementasi roadmap revolusi industri 4.0, lanjut Putu, Indonesia juga perlu mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital.
Beberapa caranya antara lain penguatan broadband speed dan kemampuan digital dengan melibatkan sektor publik dan sektor swasta untuk investasi pada platform digital. "Misalnya komputasi awan atau cloud computing, pusat data (data center), serta pengelolaan keamanan atau security management," tandasnya.
Baca juga:
Dukung revolusi industri 4.0, pameran Indoplas, Indopack, Indoprint kembali digelar
Pengamat: Siapapun presidennya, tak bisa cegah Rupiah melemah
Presiden Jokowi sebut nilai 4 start up Indonesia setara unicorn 28 negara Eropa
Indonesia dan Korsel kerja sama sukseskan penerapan industri 4.0
Airlangga ajak diaspora di Korea wujudkan revolusi industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 percepat pengembangan kota terintegrasi
Buat biaya murah, penerapan industri 4.0 di bidang logistik didukung Kadin