Rini harap Pelabuhan Merak tampung 12 ribu mobil per hari
Sekarang, baru melayani penyeberangan 7 ribu mobil per hari.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pengembangan pelabuhan Merak harus segera dilakukan. Sebab, jumlah kendaran memanfaat pelabuhan itu terus meningkat setiap saat.
“Saat ini baru bisa melayani penyeberangan sekitar 7 ribu mobil per hari, diharapkan nanti bisa mencapai 12 ribu sehari,” ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (1/12).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
Untuk mendukung pelabuhan Merak, kata Rini, tol Trans-Sumatera juga harus segera dibangun. Sayangnya, hingga saat ini pembangunan tol tersebut belum bisa direalisasikan karena minimnya investor.
Di sisi lain, penugasan yang diberikan kepada PT Hutama Karya juga dinilai belum sepenuhnya menyelesaikan masalah. Kondisi keuangan perusahaan konstruksi pelat merah tersebut dinilai masih belum sehat.
Salah satu solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan melakukan sindikasi dengan beberapa BUMN lain. "Pembangunan jalan tol ini nantinya akan dibarengi dengan rel kereta api," jelas dia.
(mdk/yud)