Ritel Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Diprediksi Hanya 5,1 Persen
Direktur CORE, Piter Abdullah, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5 hingga 5,1 persen pada triwulan-I 2019. Hal ini karena adanya perlambatan penjualan retail sejak awal tahun. Terkait perang dagang AS dan China yang mulai melambat belum memberi pengaruh besar kepada Indonesia.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5 hingga 5,1 persen pada triwulan-I 2019. Hal ini karena adanya perlambatan penjualan retail sejak awal tahun.
"Paling 5,1 persen perkiraan saya. Karena memang triwulan-I ini inflasi stabil. Inflasi inti juga tidak mengalami kenaikan yang cukup dan data retail juga tidak ada lonjakan. Artinya kita tidak bisa berharap ekonomi kita mengalami lonjakan," ujarnya di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (9/4).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Terkait perang dagang AS dan China yang mulai melambat, Piter melihat, belum memberi pengaruh besar kepada Indonesia. Indonesia justru saat ini dinilai perlu melakukan pembenahan investasi dan konsumsi dalam negeri.
"Sebenarnya ekonomi kita tidak bisa dikatakan sangat bergantung pada eksternal karena ada investasi dan konsumsi. Jadi bukan Ekspor. Jadi perlambatan global tidak berdampak langsung kepada ekonomi kita," jelasnya.
Piter melanjutkan, pemerintah juga perlu menjaga kepercayaan investor agar tidak ragu terhadap pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 17 April mendatang. Sebab, saat ini hingga pemilu selesai akan banyak investor yang menahan diri menanamkan dananya.
"Pertumbuhan ekonomi Triwulan II juga masih sama dengan triwulan I karena terkait pemilu. Karena investor pasti wait and see. Dia akan melihat siapa yang menang dan programnya seperti apa baru dia akan mengambil keputusan," jelasnya.
Baca juga:
Bos Bekraf Target Ekonomi Kreatif Sumbang Rp 1.200 Triliun ke Negara
Prabowo Hina Capaian Pertumbuhan Ekonomi, Luhut Sebut 'Kok Kasar Begitu'
Sandiaga Uno Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan
Jelaskan Kondisi Ekonomi, Menko Luhut Bilang Kalau Kritik Jangan Kampungan
Tiru China, Menko Luhut Yakin Indonesia Jadi Negara Adidaya di 2045
Bos Bappenas Minta Pemprov NTB Lakukan Diversifikasi Ekonomi
Imbas Perang Dagang, Ekonomi Asia Diprediksi Melambat di 2019