Rizal Ramli heran BUMN banyak dapat proyek tapi keuntungan malah merosot
"Di BUMN sudah pasti dapat kerjaan, pembiayaan dari negara, utangnya makin banyak, kreativitas BUMN-nya malah makin menurun. Jadi harusnya kerjaan ada, volume kerjaan naik, keuntungan naik dong. ini malah delosor."
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyoroti masalah pengelolaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang banyak mengalami kerugian. Padahal, selama ini, banyak BUMN yang mendapatkan jatah untuk menggarap proyek-proyek pembangunan infrastruktur dari pemerintah.
Rizal mengatakan, langkah pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur memang harus diapresiasi. Namun, ada masalah yang juga harus dibenahi dari proses pembangunan tersebut.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa yang memerankan Rimbi di sinetron Ronaldowati? Rimbi, gadis kecil berbakat capuera dengan rambut kriwil, bertransformasi menjadi Alhan yang dewasa dan memesona setelah 15 tahun.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Apa bakat Rimbi di sinetron Ronaldowati? Rimbi, gadis kecil berbakat capuera dengan rambut kriwil, bertransformasi menjadi Alhan yang dewasa dan memesona setelah 15 tahun.
-
Apa yang membuat Rizal Ramli berani mengkritik pemerintahan Soeharto? Memasuki 1978, Rizal sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.
"Dalam bidang infrastruktur, kita harus fair kasih pujian ke pemerintah. Tapi bahwa dalam pelaksanaannya ada masalah. Pertama, cost-nya mahal. Kedua, dikasih kerjaannya sama BUMN," ujar dia dalam Forum Diaolog HIPMI di Jakarta, Jumat (11/5).
Namun sayangnya, lanjut Rizal, meski sudah mendapatkan proyek, masih banyak BUMN karya yang keuntungannya justru merosot.
"Di BUMN sudah pasti dapat kerjaan, pembiayaan dari negara, utangnya makin banyak, kreativitas BUMN-nya malah makin menurun. Jadi harusnya kerjaan ada, volume kerjaan naik, keuntungan naik dong. ini malah delosor. Terutama itu yang dipimpin oleh preskom (presiden komisaris) Fajroel Rachman," kata dia.
Rizal bercerita saat dirinya menjadi komisaris di BUMN. Dia selalu mencari cara agar keuntungan yang diterima perusahaan plat merah tersebut terus meningkat. Sebagai contoh saat menjadi komisaris utama PT Semen Gresik pada 2006 lalu.
"Rizal Ramli jadi preskom Semen Gresik untungnya naik dari Rp 800 miliar ke Rp 3,2 triliun. Jadi preskom BNI 46, saya ubah plannya sehingga kredit growth kita dua kali rata-rata dari 12 persen naik ke 23 persen. Saya suruh revaluasi aset ada tambahan modal Rp 3,1 triliun, kredit macet kita restructure, tahun itu keuntungan BNI paling tinggi dari bank Indonesia termasuk swasta, 87 persen revenue," jelas dia.
Namun demikian, Rizal tidak mau hanya menyalahkan satu pihak saja sebagai penyebab dari permasalahan buruknya kinerja keuangan di BUMN. Menurut dia, hal ini juga harus menjadi tanggung jawab Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Nah BUMN-nya saya pikir juga ada something wrong. Pekerjaan ada, proyek pemerintah juga cukup bagus, pembayarannya telat-telat dikit tapi bayar, financing dibantu pemerintah semua, harusnya BUMN ini jadi raksasa. Ini malah utangnya naik, revenuenya makin kecil. Ini bukan salah direksi BUMN-nya, tapi menteri BUMN-nya yang harus diganti. Gitu saja kok repot," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Rini minta semua BUMN sosialisasikan Asian Games di dalam hingga luar negeri
Pabrik NPK Fusion di Palembang ditargetkan rampung 2019
Amankan kebutuhan masyarakat, Bulog serap 15.000 beras petani per hari
Genjot transaksi non tunai, BRI dan Pelindo III luncurkan E-Port Card
Bulog: Stok beras 1,2 juta ton, aman untuk 6 bulan ke depan