Rizal Ramli klaim cara pandangnya terinspirasi Ali Sadikin
Menko Rizal Ramli mengaku, semua pernyataan kontroversinya atas nama efisiensi dan penghematan.
Berulang kali Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengeluarkan pernyataan bernada kritik hingga berujung kegaduhan di internal kabinet. Sebut saja saat dia mengusulkan menghentikan pembelian pesawat Garuda Indonesia, revisi proyek pembangkit listrik 35.000 MW, hingga soal pulsa listrik yang disebutnya ada peran mafia sampai rencana pembangunan infrastruktur penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero).
Dia mengklaim, semua itu dilakukan atas nama penghematan. Uang yang dikeluarkan harus efektif dan ada manfaatnya.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Bagaimana Rizal Ramli mengatasi kesulitan keuangan selama kuliah di ITB? Ketika uangnya sudah terkumpul, Rizal Ramli kemudian kembali ke Bandung dan kemudian melunasi uang muka dan biaya kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya ia pakai untuk biaya keperluan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, uang simpanannya habis. Rizal kemudian memutar otak untuk mencari biaya untuk makan dan kuliahnya. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang bagus, Rizal kemudian mencoba menjadi penerjemah artikel ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh teman-temannya.Selain menjadi penerjemah, Rizal Ramli juga menjadi pengajar untuk anak-anak ekspatriat yang ada di Bandung sehingga uang kuliahnya dapat selalu tercukupi.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Apa yang membuat Rizal Ramli berani mengkritik pemerintahan Soeharto? Memasuki 1978, Rizal sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan teman-temannya, ia menjadi tim penulis buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan otoriter pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
"Kita harus belajar sehemat mungkin karena memang banyak sekali pengeluaran anggaran yang tidak efisien. Tugas kita agar anggaran betul-betul efisien dan ada manfaatnya. Ini kan belum spesifik," kata Rizal di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9).
Rizal mengatakan, soal pengelolaan anggaran ini dia terinspirasi sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Meski latar belakangnya bukan birokrat, Ali Sadikin berhasil menata dan memajukan ibu kota.
"Kalau saya ingin belajar dari almarhum Ali Sadikin. Dulu dia waktu jadi Gubernur DKI dia katakan bahwa dia tidak ngerti apa-apa, dia Laksamana jadi Gubernur DKI," kata Rizal.
Sikap Ali Sadikin yang menginspirasinya adalah berkaitan dengan penggunaan anggaran proyek di mana saat itu Ali Sadikin masih awam dalam menangani persoalan proyek-proyek pembangunan Jakarta.
"Jadi biasanya kalau ada yang usul proyek, dia (Ali Sadikin) selalu potong anggarannya, harinya dipercepat dan ternyata berhasil. Menurut saya masih banyak lemak-lemak itu perlu dikurangi supaya anggaran itu bisa efisien," tutur Rizal.
(mdk/noe)