Royke Tumilaar Dinilai Cocok Jadi Direktur Utama Bank Mandiri
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai nama Royke Tumilaar menjadi salah satu calon kuat yang bakal menduduki posisi Direktur Utama Bank Mandiri. Royke sendiri saat ini mengemban tugas sebagai Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai nama Royke Tumilaar menjadi salah satu calon kuat yang bakal menduduki posisi Direktur Utama Bank Mandiri. Royke sendiri saat ini mengemban tugas sebagai Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri.
"Pak Royke kan dulu juga beberapa kali diusulkan jadi dirut, menurut saya sih mungkin untuk ke depan kan masih ada waktu 1,5 tahun, menurut saya sih Pak Royke termasuk calon kuat," kata dia saat ditemui di acara Indonesia Banking Expo 2019, Jakarta, Rabu (4/11).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Mengapa BYD dan Bank Mandiri berkolaborasi? Berangkat dari visi yang sama, kolaborasi ini memiliki tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dapat memiliki kendaraan listrik untuk mendorong perubahan gaya hidup ramah lingkungan.
Menurutnya, untuk berada di posisi puncak pimpinan Mandiri paling tidak memiliki sejumlah pengalaman yang cukup. Utamanya di bidang kredit dan tahu betul mengenai perbendaharaan. Sebab, penghasilan yang dimiliki kedua sektor itu cukup berpengaruh besar.
"Karena Pak Royke itu satu dia punya pengalaman. Kalau di perbankan harus punya pengalaman paling penting dua, kredit sama treasury," imbuh dia.
Royke Tumillar lahir pada tahun 1964. Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1987, dan gelar Master of Business Finance dari University of Technology Sydney pada tahun 1999.
Sementara dia bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN), yang merupakan warisan Bank Mandiri, di mana jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta. Dan pada akhirnya mengisi posisi Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah mengantongi nama calon Direktur Utama Bank Mandiri. Dia tidak menyebutkan nama. Hanya sedikit bocoran mengenai sosok yang dipilihnya. Sosok itu berasal dari internal Bank Mandiri.
"Oh kalau Bank Mandiri sudah, cuma kalau Inalum belum. (Mandiri) Yang pasti bekas lulusan atau masih orang Mandiri," ujar Erick saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10).
Baca juga:
Wapres Ma'ruf Pastikan Tak Ada Perintah BUMN Selamatkan Bank Muamalat
Bank Mandiri Perluas Penggunaan LinkAja di 18 Merchant
Menteri BUMN Erick Thohir Beri Bocoran, Dirut Mandiri dari Internal
Ditinggal Bos Jadi Wakil Menteri, Kapan Bank Mandiri dan Inalum Punya Dirut Baru?
Tertunda Sejak 2017, Bank Mandiri Lanjutkan Proses Akuisisi Bank Filipina
Bank Mandiri Turunkan Target Pertumbuhan Kredit 2019 Menjadi 9 Persen