Rupiah Diprediksi Melemah Masih Dibayangi Penyebaran Omicron
Rupiah dibuka di Rp14.335 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.332 per USD. Rupiah bergerak fluktuatif cenderung melemah usai pembukaan hingga sentuh Rp14.362. Namun kembali menguat ke Rp14.331. Kini Rupiah kembali melemah tipis di Rp14.335 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Rabu (1/12). Rupiah dibuka di Rp14.335 per USD, melemah tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.332 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak fluktuatif cenderung melemah usai pembukaan hingga sentuh Rp14.362. Namun kembali menguat ke Rp14.331. Kini Rupiah kembali melemah tipis di Rp14.335 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya mengatakan, Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran virus corona varian Omicron.
"Pergerakan rupiah pada hari ini kemungkinan masih akan didominasi oleh sentimen global seiring tingginya sentimen risk off dari investor," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (1/12).
Dia menyampaikan, pasar saham global pada Selasa (30/11) kemarin melemah cukup signifikan karena kekhawatiran akan penyebaran varian Omicron dan dampaknya terhadap pemulihan ekonomi global. "Statement Powell juga kemungkinan akan berdampak kepada nilai tukar rupiah hari ini," imbuhnya.
Di hadapan Komite Perbankan Senat AS, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral kemungkinan akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan berikutnya.
Dia juga berbicara kekhawatiran tentang Omicron dan mengatakan The Fed dapat mengakhiri pembelian asetnya beberapa bulan lebih awal.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (30/11) kemarin mencapai 297 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.830 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 323 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.922 kasus. Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 139,37 juta orang dan vaksin dosis kedua 95,47 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rully mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.317 per USD hingga Rp14.380 per USD.
Baca juga:
Mengenal Rupiah Digital, dari Fungsi Hingga Perbedaan dengan Uang Kripto
Bank Indonesia Siapkan Dua Opsi Penyebaran Rupiah Digital
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.333 per USD
Ada Rupiah Digital, Bagaimana Nasib Uang Kertas dan Logam?
Rupiah Digital Diperlukan Jaga Kedaulatan Indonesia
Rupiah Ditutup Menguat Seiring Keyakinan Investor Terhadap Ekonomi Domestik