Rupiah Makin Perkasa ke Level Rp 14.091 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terus menguat, terutama di perdagangan hari ini. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.177 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.270 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terus menguat, terutama di perdagangan hari ini. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.177 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.270 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus menguat usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar Rupiah saat ini berada di Rp 14.091 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong penguatan nilai tukar tersebut. Salah satunya adalah kepercayaan para investor yang menguat terhadap pasar Indonesia.
"Faktor utama itu confidence pasar, investor terhadap Indonesia dan juga semakin bekerja mekanisme pasar valas (valuta asing) dalam negeri," ujarnya.
Perry menjelaskan, confidence para investor tersebut juga tercermin dari hasil lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Sebagaimana diketahui, lelang minggu ini targetnya adalah Rp 15 triliun. Lelang tersebut bahkan mengalami oversubscribed.
"Yang bidding lebih dari 3 kali bahkan lebih dari Rp 50 triliun, oversubscribe. Yang dimenangkan adalah Rp 28,2 triliun. Itu menunjukkan confidence investor baik dalam maupun luar negeri terhadap ekonomi Indonesia dan juga investasi di aset keuangan Indonesia sangat kuat dan sangat baik terbukti dari sisi oversubscribe lelang SBN," ungkapnya.
Selain itu, lelang SBN juga menambah suplai di pasar valas karena sebagian besar pembeli SBN tersebut merupakan investor asing. Hal tersebut otomatis mendorong pergerakan Rupiah yang menguat.
"Selain itu, semakin bekerjanya mekanisme pasar. Tidak hanya pasar spot, swap dan juga pasar domestik domestic non deliverable forward (DNDF). Kurs DNDF terpantau bergerak stabil menguat.
"Itu dua faktor utama dorong pergerakan nilai tukar bergerak menguat," tutupnya.
Baca juga:
Bos BI soal Rupiah Perkasa di Rp 14.268 per USD: Kepercayaan Investor Menguat Pada RI
Rupiah Menguat ke Level Rp 14.268 per USD
Rupiah Masih Betah di Level Rp 14.400-an per USD
Bos BI Prediksi Rupiah Lebih Perkasa di 2019, Ini Pemicunya
Awal Tahun, Rupiah Masih Menguat di Level Rp 14.446 per USD
Kaleidoskop 2018: Fakta Perang Dagang AS-China, Hingga Buat Rupiah Keok ke Rp 15.400