Rupiah Masih Menguat di Level Rp Rp 14.464 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.500 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.472 per USD. Rupiah kemudian bergerak menguat usai pembukaan. Tercatat, Rupiah sempat sentuh Rp 14.464, namun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.478 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (21/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.500 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.472 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian bergerak menguat usai pembukaan. Tercatat, Rupiah sempat sentuh Rp 14.464, namun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.478 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada November 2018 dibanding bulan sebelumnya. Penguatan ini terutama dipengaruhi oleh aliran modal masuk atau inflow yang cukup besar.
"Rupiah menguat dibanding bulan sebelumnya dipengaruhi oleh aliran modal asing yang besar," kata Perry di kantornya, Kamis (20/12).
Perry mengatakan, nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan mekanisme pasar dan konsisten mendukung penyesuaian sektor eksternal. Rupiah pada November 2018 menguat sebesar 6,29 persen secara point to point dibandingkan level bulan sebelumnya.
Dia menjelaskan, aliran masuk modal asing atau inflow yang cukup besar akibat dampak positif perekonomian domestik yang tetap kondusif dan eskalasi ketegangan hubungan dagang AS-China yang sempat mereda.
Akan tetapi, pada Desember 2018, Rupiah mendapat tekanan dipengaruhi kembali meningkatnya ketidakpastian global serta meningkatnya permintaan valuta asing musiman untuk kebutuhan akhir tahun
"Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, dengan tetap mendorong berjalannya mekanisme pasar dan mendukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan," tutupnya.
Baca juga:
Menko Darmin Sebut Kenaikan Suku Bunga The Fed Tak Berpengaruh ke Rupiah
Atasi Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di 2019, Pemerintah Disarankan Lakukan Ini
Modal Asing Banjiri RI, Rupiah Menguat 6,29 Persen di November 2019
LIPI Prediksi Nilai Tukar Rupiah 2019 di 15.275 per USD, Ini Alasannya
Rupiah Kembali Perkasa ke Level Rp 14.367 per USD