RUPST Summarecon Putuskan Sebar Dividen Rp99 Miliar
Pada 2022, meskipun kasus pandemi relatif melandai, namun masih perlu diwaspadai. Pandemi yang masih berlangsung dan konflik global, akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi dunia karena terganggunya rantai pasokan global.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten properti PT Summarecon Agung Tbk menyetujui pembagian dividen kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp6 per lembar atau total Rp99 miliar.
President Director Summarecon, Adrianto P Adhi mengatakan, untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan agar tetap produktif dan juga memberikan kontribusi positif bagi seluruh pemangku kepentingan saat pandemi, pihaknya secara ketat menjaga kualitas produk dan menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa yang ditawarkan stasiun ruang angkasa komersial? Selain itu, stasiun ruang angkasa komersial menawarkan fleksibilitas dan modal yang tidak dimiliki oleh proyek yang dikelola pemerintah.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa stasiun ruang angkasa komersial penting? “Dalam jangka pendek, stasiun ruang angkasa komersial merupakan langkah penting berikutnya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penonaktifan ISS yang akan datang,” kata Lauren Andrade, juru bicara Beyond Earth Institute seperti dikutip dari Space, Minggu (21/7).
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
Emiten berkode saham SMRA itu juga memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, serta pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. Hal itu membuat produk properti Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Dengan penerapan berbagai strategi ini, sepanjang tahun 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp4 triliun dan 58 persen di atas pencapaian tahun 2020 sebesar Rp3,3 triliun. Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," ujar Adrianto di Jakarta, Kamis (7/7).
Pada 2022, meskipun kasus pandemi relatif melandai, namun masih perlu diwaspadai. Pandemi yang masih berlangsung dan konflik global, akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi dunia karena terganggunya rantai pasokan global.
"Di tengah berbagai krisis yang melanda, Summarecon tetap berupaya memegang komitmen untuk berkontribusi membangun negeri melalui produk-produk berkualitas yang memberikan kepuasan pelanggan serta meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik," kata Adrianto.
Dia menyampaikan, dalam industri properti, perusahaan menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki efek berganda atau multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya.
Sektor tersebut mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga membuka lapangan kerja, tidak hanya bagi 4.000 karyawan perusahaan, juga bagi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit usaha.
"Sehingga perusahaan berkomitmen untuk tetap menjaga produktivitas bisnis di masa pandemi dengan menerapkan strategi yang efektif, inovatif, disertai kerja keras dan ketekunan," ujar Adrianto.
Dewan Direksi dan Komisaris yang Baru
Dalam RUPST, perseroan juga mengumumkan jajaran dewan komisaris dan direksi, sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Ir. Soetjipto Nagaria : Komisaris Utama
Harto Djojo Nagaria : Komisaris
Drs Edi Darnadi : Komisaris Independen
Lexy Arie Tumiwa : Komisaris Independen
Ge Lilies Yamin : Komisaris Independen
Direksi
Adrianto P Adhi : Direktur Utama
Liliawati Rahardjo : Direktur
Soegianto Nagaria : Direktur
Herman Nagaria : Direktur
Sharif Benyamin : Direktur
Lidya Tjio : Direktur
Nanik Widjaja : Direktur
Jason Lim : Direktur
(mdk/idr)