RUU EBT Dikhawatirkan Tingkatkan Emisi Karbon dan Bikin Energi Mahal
Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan atau RUU EBT yang tengah digodok pemerintah dan DPR RI dinilai berpotensi membuat harga energi menjadi mahal. Selain itu, draft aturan tersebut juga dicurigai bertentangan dengan visi energi ramah lingkungan, dan punya risiko meningkatkan emisi karbon.
Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan atau RUU EBT yang tengah digodok pemerintah dan DPR RI dinilai berpotensi membuat harga energi menjadi mahal. Selain itu, draft aturan tersebut juga dicurigai bertentangan dengan visi energi ramah lingkungan, dan punya risiko meningkatkan emisi karbon.
Akademisi ITS sekaligus mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Mukhtasor berpendapat, pemerintah telah meninggalkan acuan pada UU 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2005-2025.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Kapan energi terbarukan menjadi solusi yang sangat penting? Dalam era yang semakin sadar akan isu lingkungan dan perubahan iklim, penggunaan energi terbarukan menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
-
Bagaimana Eceng Gondok bisa menjadi sumber energi terbarukan? Biomassa eceng gondok di Amerika Selatan dapat dielaborasi menjadi biofuel. Rendahnya lignin pada eceng gondok membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk produksi biofuel. Selulosa dan hemiselulosa diubah dengan mudah menjadi gula dan dapat difermentasi, menghasilkan biomassa yang dapat dieksploitasi dalam industri biofuel. Eceng gondok juga digunakan dalam produksi briket, bioetanol, dan biogas.
Padahal menurutnya, pemerintah lewat aturan tersebut sudah berkomitmen membangun ekonomi produktif di dalam negeri, juga pembangunan yang ramah lingkungan, dan proses-proses yang bisa membangun kemampuan nasional
"Itu bisa dilihat di halaman 71 UU 17/2007. Tetapi yang ditempuh beberapa pihak yang dalam berbagai draft-draft (RUU EBT) yang beredar, dalam draft di Permen dan di Perpres itu menyebabkan energi jadi mahal, padahal bisa murah," kritiknya dalam sesi bincang virtual, Sabtu (4/9).
Mukhtasor menyatakan, jika tujuan RUU EBT hendak menurunkan emisi karbon, dia menilai tujuan tersebut sebetulnya sudah terpenuhi dengan cara yang dipegang saat ini. Dia pun mempertanyakan Menteri ESDM yang bilang jika produksi di sektor energi kini belum memenuhi target.
"Sebenarnya pak Menteri ESDM tidak perlu bingung. Sektor energi enggak memenuhi target? Memenuhi target, saya yakin itu, dan hitung-hitungan itu ada. Termasuk saya membaca dari laporan bppt dan yang lain, hitung-hitungan itu ada," bebernya.
"Justru yang penting didorong bukan sektor energi, (tapi) sektor misalnya kehutanan. Jadi jangan kemudian yang di hutan itu digundul, ekspor batubara digenjot untuk emisi karbon, kan malah ditingkatkan itu ekspornya. Berarti emisi karbon tambah tinggi," imbuhnya.
Di sisi lain, ia meminta pemerintah tak perlu jor-joran memberikan kompensasi pada pelaku industri yang ingin memakai energi baru terbarukan (EBT). Sebab menurutnya, secara harga itu akan terus turun dengan sendirinya.
"Yang sudah makin murah ini jangan tambah kompensasi pada orang-orang kaya yang masang. Tanpa kompensasi pun harganya akan makin murah kok," sebut Mukhtasor.
"Jadi saya kira kalau banyak uang menyelesaikan PR-PR yang belum selesai untuk masyarakat terpencil. Bahkan di Jawa Timur pun masih ada yang belum punya akses listrik dari pemerintah melalui PLN," tegasnya.
Baca juga:
Tantangan Indonesia dalam Wujudkan Ketahanan Energi
Energi Adalah Kemampuan untuk Melakukan Usaha, Perhatikan Bentuk dan Fungsinya
BUMN Diminta Fokus Penuhi Kebutuhan Energi Masyarakat
Langkah Pertamina Siasati Perubahan Konsumsi Energi
Menteri Susi Sebut Energi dan Pangan akan Jadi Pemicu Perang
DEN Sebut Listrik Padam 9 Jam Belum Tergolong Krisis Energi
Cadangan batu bara Indonesia kecil tapi jadi eksportir terbesar dunia